Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSK Kalijodo Berpotensi Kembali ke Dunia Prostitusi jika...

Kompas.com - 17/02/2016, 16:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski sudah dijanjikan akan diberikan pekerjaan, pekerja seks komersial (PSK) di Kalijodo dinilai masih bisa kembali berkecimpung di dunia prostitusi.

Situasi tersebut berpotensi terjadi bila penghasilan yang didapat dari pekerjaan baru yang mereka lakoni tidak cukup untuk membiayai kehidupannya.

"Saya kira jika memang sudah disediakan lapangan pekerjaan, itu merupakan langkah yang tepat. Tetapi, kebutuhan mendasar mereka untuk hidup harus bisa terpenuhi," kata pengamat sosial, Nia Elvina, kepada Kompas.com, Rabu (17/2/2016).

Karena itu, Nia menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyusun rencana yang tepat terkait jenis pekerjaan yang nantinya akan diberikan ke PSK Kalijodo. Ia menyarankan agar pekerjaan yang nantinya diberikan adalah pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus.

"Kalau skill-nya nanti bisa dipelajari saat pelatihan," ujar akademisi dari Universitas Nasional ini.

Menurut Nia, jika tidak ditangani dengan baik, PSK Kalijodo berpotensi menimbulkan masalah sosial yang baru. Masalah tersebut adalah keberadaannya yang menjadi menyebar sehingga kemudian sulit diawasi.

"Karena jika dilihat dari berbagai penutupan lokalisasi di beberapa daerah, penanganannya tidak komprehensif. Akibatnya malah memunculkan masalah baru, yakni area prostitusinya tidak bisa dikontrol dan pemakai jasanya pun semakin mudah untuk mengakses," kata dia.

Seperti diberitakan, dalam waktu dekat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merencanakan akan menggusur kawasan Kalijodo. Penyebabnya, karena kawasan yang terkenal sebagai tempat prostitusi dan perjudian itu berada pada zona hijau.

Kemarin, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menawarkan pekerja seks komersial (PSK) di kawasan Kalijodo beralih pekerjaan menjadi pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU). (Baca: Ahok: PSK Disuruh Menjahit, Mana Mau)

Hanya saja, ia sangsi mereka mau menerima tawaran tersebut. Sementara itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, instansinya siap memfasilitasi para PSK Kalijodo yang ingin mendapatkan pelatihan keterampilan kerja. Nantinya, mereka bisa ditampung di lokasi Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) di Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com