Mereka sudah bersedia tempat tinggalnya dibongkar. Namun, mereka menyampaikan permintaan agar Masjid Al Mubarokah yang ada di lokasi tempat tinggal mereka tidak dibongkar.
"Kami mendukung program pemerintah. Udah enggak apa-apa kita dipindahin karena percuma juga melawan. Tetapi, tolong, masjidnya jangan dibongkar," kata salah seorang warga, Ade Sofyan (43), kepada Kompas.com, Jumat (19/2/2016).
Warga yang lain, Kafiudin (57), turut melontarkan hal yang sama. Menurut dia, keberadaan masjid tidak akan mengganggu kalaupun nantinya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin membangun ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan tersebut.
"Enggak akan ngeganggu kok. Malah bagus kan kalau di tamannya ada masjid," ujar dia.
Gusriyadi (32), warga lainnya, menilai, Masjid Al Mubarokah harus dipertahankan agar nantinya bisa menjadi kenang-kenangan bagi warga Kalijodo, terutama bagi mereka yang sudah puluhan tahun tinggal di kawasan tersebut.
"Misal nanti warga RT 07 tinggalnya sudah pisah-pisah, kalau sewaktu-waktu datang ke sini lagi kan bisa ngumpulnya di masjid ini," kata Gusriyadi.
Masjid Al Mubarokah disebut dapat menampung sekitar 500 anggota jemaah. Masjid ini berlokasi tak jauh dari pintu masuk kawasan Kalijodo. Mayoritas warga Kalijodo yang bermukim di area RT 07/RW 10 memang sudah menyatakan kesediaannya untuk direlokasi.
Data dari Kecamatan Tambora per 18 Februari kemarin, dari 86 kepala keluarga, 82 di antaranya sudah mendaftarkan diri untuk mendapatkan jatah unit di rusunawa. Mereka kemungkinan besar akan dipindah ke Rusunawa Pulogebang, Jakarta Timur.