Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razman Anggap Kedatangan Krishna Murti ke Kalijodo Hanya Cari Popularitas

Kompas.com - 21/02/2016, 06:21 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum warga Kalijodo, Razman Arif Nasution, beranggapan bahwa kedatangan Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Krishna Murti ke Kalijodo pada Kamis (18/2/2016) lalu hanya untuk mencari popularitas.

Razman pun menilai, kedatangan Krishna pada tengah malam itu tidak sesuai prosedur operasi standar atau standard operating procedure (SOP).

"Kalau dapat dibuktikan beliau di luar SOP-nya, maka akan saya laporkan ke Propam. Dia melakukan penyelewengan kekuasaan, dalam hal ini, pejabat aparatur kepolisian. Saya juga akan laporkan ke Polri," tutur Razman saat ditemui di Kalijodo, Jakarta, Sabtu (20/2/2016). 

Kompas TV Polda Metro Gelar Patroli di Kalijodo
Lebih jauh lagi, ia meminta Krishna untuk tidak mengungkit-ungkit kembali masa lalu tokoh masyarakat Kalijodo, Abdul Azis, atau yang akrab disapa Daeng Azis.

Razman menganggap tindakan Krishna itu sebagai bentuk balas dendam kepada warga Kalijodo.

"Jangan sejarah masa lalu Daeng Azis dan Krishna Murti dibawa-bawa sampai hari ini," ujarnya.

Pada tahun 2002, Krishna yang saat itu menjabat sebagai Kapolsek Metro Penjaringan pernah ditodong pistol oleh Azis. Kala itu, Krishna memilih tidak melawan dan berdialog karena mempertimbangkan jumlah anak buah Azis.

Sehari setelah peristiwa penodongan itu, barulah ia menangkap dan menahan Azis. Saat itu, ia membawa personel polisi dengan jumlah lebih banyak.

Kompas TV Kata Krishna Murti Soal Daeng Azis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com