Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2016, 08:19 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam beberapa hari terakhir, Abdul Azis atau yang lebih sering disapa Daeng Azis seperti menghilang. Pria yang disebut-sebut sebagai pentolan preman di kawasan Kalijodo itu tak pernah lagi muncul ke publik.

Saat kafenya diubrak-abrik aparat keamanan dalam operasi pemberantasan penyakit masyarakat yang digelar pada Sabtu (20/2/2016), Azis sama sekali tak tampak. Hanya pengacaranya, Razman Arif Nasution, yang lebih banyak muncul dan angkat bicara.

Tidak hanya itu, saat aksi unjuk rasa warga Kalijodo ke Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (19/2/2016), lagi-lagi Azis tak kelihatan batang hidungnya. Kembali, hanya Razman yang muncul.

Terakhir kali Azis muncul ke publik adalah pada Rabu (17/2/2016). Saat itu, ia muncul di Kalijodo untuk menyampaikan sikap terkait penggusuran yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sebelumnya, ia juga sempat mendatangi Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada Senin (15/2/2016). Tak ada yang tahu pasti di mana keberadaan Azis saat ini. Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi sempat berujar kesulitan untuk menemuinya.

"Daeng Azis belum bisa ditemuin. Kapolres saja susah nemuinnya," ujar Rustam di Balai Kota, Kamis (18/2/2016).

Dalam Operasi Pekat yang digelar pada akhir pekan lalu, aparat menyita banyak barang dari kafe milik Azis. Yang paling mencolok adalah adanya puluhan senjata tajam, tak terkecuali ratusan anak panah.

Polisi menduga senjata-senjata itu dimiliki oleh Azis. Namun, hal itu dibantah oleh Razman. Ia justru meminta polisi menunjukkan bukti bahwa senjata itu dimiliki oleh Azis.

"Pertanyaannya kalau dalam rumah ada pisau, apa itu kejahatan. Kita kategorikan dululah. Nah, kalau misalnya ada anak panah untuk kita simpan di rumah kita, misalnya ini, kecuali di jalanan kita bawa. Jadi, menurut saya ini apa. Perlu diujilah," ujar Razman. (Baca: Krishna: Tak Ada Operasi Spesial Cari Azis)

Kompas TV Kalijodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pekan Depan, Polisi Periksa Pengeroyok Siswi SMP di Bekasi

Pekan Depan, Polisi Periksa Pengeroyok Siswi SMP di Bekasi

Megapolitan
Polisi Periksa 2 Korban dan Ibunya Terkait Pencabulan Kakak Beradik di Tapos Depok

Polisi Periksa 2 Korban dan Ibunya Terkait Pencabulan Kakak Beradik di Tapos Depok

Megapolitan
Kejari Jaksel Kerahkan 30 Jaksa Untuk Susun Dakwaan 10 Tersangka Kasus Korupsi Timah

Kejari Jaksel Kerahkan 30 Jaksa Untuk Susun Dakwaan 10 Tersangka Kasus Korupsi Timah

Megapolitan
PPDB SD Hanya Dibuka Jalur Zonasi, Disdik: Kalau Satu RT, Otomatis Diterima

PPDB SD Hanya Dibuka Jalur Zonasi, Disdik: Kalau Satu RT, Otomatis Diterima

Megapolitan
Wanita di Tangsel Babak Belur Dianiaya Pacar karena Kesal Ponselnya Hilang

Wanita di Tangsel Babak Belur Dianiaya Pacar karena Kesal Ponselnya Hilang

Megapolitan
Jasad Bayi Perempuan Ditemukan di Aliran Sungai Ciliwung, Awalnya Dikira Kucing

Jasad Bayi Perempuan Ditemukan di Aliran Sungai Ciliwung, Awalnya Dikira Kucing

Megapolitan
Menyambangi Gang Venus Tambora, Permukiman Padat yang Minim Sinar Matahari

Menyambangi Gang Venus Tambora, Permukiman Padat yang Minim Sinar Matahari

Megapolitan
Supian Suri Ungkap Alasan Ajak Intan Fauzi Duet pada Pilkada Depok 2024

Supian Suri Ungkap Alasan Ajak Intan Fauzi Duet pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Kronologi Pengeroyokan Siswi SMP di Bekasi

Kronologi Pengeroyokan Siswi SMP di Bekasi

Megapolitan
Saksi: Sekuriti GBK yang Cekcok dengan Fotografer Sudah Dipindah Tugas

Saksi: Sekuriti GBK yang Cekcok dengan Fotografer Sudah Dipindah Tugas

Megapolitan
Pelaku 'Live' Instagram Saat Keroyok Siswi SMP di Bekasi

Pelaku "Live" Instagram Saat Keroyok Siswi SMP di Bekasi

Megapolitan
Anies Baswedan Terima Dukungan PKB untuk Maju Pilkada Jakarta 2024

Anies Baswedan Terima Dukungan PKB untuk Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pelaku Pengeroyokan Siswi SMP di Bekasi Berjumlah 4 Orang, Beda Sekolah dengan Korban

Pelaku Pengeroyokan Siswi SMP di Bekasi Berjumlah 4 Orang, Beda Sekolah dengan Korban

Megapolitan
'Jangan-jangan Polisi Atau Jaksa Tebang Pilih Tidak Menahan Firli Bahuri'

"Jangan-jangan Polisi Atau Jaksa Tebang Pilih Tidak Menahan Firli Bahuri"

Megapolitan
Ajak Intan Fauzi Maju Bareng di Pilkada Depok, Supian Suri Klaim Tinggal Tunggu Restu Zulhas

Ajak Intan Fauzi Maju Bareng di Pilkada Depok, Supian Suri Klaim Tinggal Tunggu Restu Zulhas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com