Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Lion Mati, Penumpang Marah

Kompas.com - 23/02/2016, 20:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pesawat Lion Air rute Jakarta-Solo mengalami kerusakan mesin menjelang penerbangan, Selasa (23/2/2016), akibatnya penumpang resah.

Sebagian penumpang yang menunggu pesawat yang sedianya berangkat pukul 07.00, tetapi tak kunjung ada kepastian hingga hampir dua jam berikutnya, sempat memarahi petugas dan bersitegang karena merasa tidak dihargai.

Padahal, para penumpang sempat meninggalkan ruang tunggu ketika petugas Bandara Soekarno-Hatta mengumumkan rencana keberangkatan pesawat.

Sebagian penumpang telah siap di dalam bus bandara, tetapi bus tak bergerak.

Petugas Lion JT 0536 kemudian menjelaskan tentang kerusakan mesin pertama yang jebol jelang pemberangkatan rute Jakarta-Solo. Karena kerusakan itu, jadwal penerbangan menjadi kacau.

Penumpang yang resah akhirnya ditenangkan dengan pengumuman bahwa penumpang akan dipindah ke pesawat lain.

Proses pemindahan itu memakan waktu sekitar satu jam karena petugas harus memindahkan bagasi ke pesawat yang baru.

Seorang penumpang sempat berteriak-teriak memprotes layanan maskapai Lion Air yang, menurut dia, jauh lebih buruk dibandingkan angkutan metromini.

"Metromini saja ada kejelasan penangguhan perjalanan. Ini, kami dibiarkan lama menunggu tanpa ada kepastian informasi," ujarnya.

Penumpang lain seperti Lintang Sumirat memilih bersabar menunggu. "Habis bagaimana lagi. Marah juga enggak mengubah keadaan. Daripada mesin rusak di udara mending ketahuan sekarang," katanya.

Begitu mendapat pesawat pengganti, penumpang lantas diberangkatkan dari Jakarta menuju Solo, sekitar pukul 09.00.

Setelah pesawat tinggal landas, pilot segera menyampaikan permintaan maaf karena kerusakan teknis jelang penerbangan.

Sementara itu, pihak manajemen Lion Air tidak bisa dikonfirmasi mengenai penyebab kerusakan pesawat jurusan ke Solo itu.

Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut Kuncoro Adi kepada Kompas mengatakan, dirinya sedang tidak ada di Jakarta dan tidak memonitor operasional.

"Saya tidak mendapat laporan soal keterlambatan itu. Maaf, saya sedang tidak memonitor," kata Daniel.

(Mawar Kusuma Wulan dan M Clara Wresti).

---

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Selasa, 23 Februari 2016, dengan judul "Mesin Lion Mati, Penumpang Marah"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Megapolitan
Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya

Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Anies Mau Kembalikan Jakarta ke Relnya, Gerindra: Dulu Gubernurnya Siapa?

Anies Mau Kembalikan Jakarta ke Relnya, Gerindra: Dulu Gubernurnya Siapa?

Megapolitan
Politikus Gerindra Sebut Ada yang 'Meriang' dan Buru-buru Deklarasi Usai Partainya Cek Ombak Pilkada Jakarta

Politikus Gerindra Sebut Ada yang "Meriang" dan Buru-buru Deklarasi Usai Partainya Cek Ombak Pilkada Jakarta

Megapolitan
Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

Megapolitan
Pilu Wanita di Tangsel, Dipukuli Pacar hingga Babak Belur dan Disekap gara-gara Hilangkan Ponsel

Pilu Wanita di Tangsel, Dipukuli Pacar hingga Babak Belur dan Disekap gara-gara Hilangkan Ponsel

Megapolitan
Ruang Sauna di Jakarta Barat Diduga Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Ruang Sauna di Jakarta Barat Diduga Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Anies Umumkan Maju Pilkada Jakarta, Gerindra: Sah-sah Saja

Anies Umumkan Maju Pilkada Jakarta, Gerindra: Sah-sah Saja

Megapolitan
Peringati HUT DKI, Masuk Semua Tempat Rekreasi di Ancol Cuma Rp 150.000 pada 22 Juni 2024

Peringati HUT DKI, Masuk Semua Tempat Rekreasi di Ancol Cuma Rp 150.000 pada 22 Juni 2024

Megapolitan
Anies Maju Pilkada Jakarta, PSI : Kalah di Pilpres Jadi Bukti Warga Tak Puas dengan Kinerjanya

Anies Maju Pilkada Jakarta, PSI : Kalah di Pilpres Jadi Bukti Warga Tak Puas dengan Kinerjanya

Megapolitan
'Malaikat' Datangi Rumah Warga di Depok Berkali-kali, Minta Rp 50.000 hingga Rp 1 Juta

"Malaikat" Datangi Rumah Warga di Depok Berkali-kali, Minta Rp 50.000 hingga Rp 1 Juta

Megapolitan
Perempuan yang Mengaku Malaikat di Depok Palak Warga untuk Ongkos ke Pandeglang

Perempuan yang Mengaku Malaikat di Depok Palak Warga untuk Ongkos ke Pandeglang

Megapolitan
Penadah Jam Tangan Mewah Hasil Perampokan di PIK 2 Ternyata Adik Ipar dan Teman Dekat Pelaku

Penadah Jam Tangan Mewah Hasil Perampokan di PIK 2 Ternyata Adik Ipar dan Teman Dekat Pelaku

Megapolitan
Warga Pademangan Kekurangan Air Bersih, Heru Budi Janji Kirim Mobil Tangki Air

Warga Pademangan Kekurangan Air Bersih, Heru Budi Janji Kirim Mobil Tangki Air

Megapolitan
Nasdem DKI Sambut Baik Anies yang Umumkan Maju Pilkada Jakarta

Nasdem DKI Sambut Baik Anies yang Umumkan Maju Pilkada Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com