Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Rasa Tak Rela Saat Tinggalkan Kalijodo

Kompas.com - 25/02/2016, 06:14 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski Sobri (66) telah mendapat kunci unit hunian dan menaruh barang-barangnya di Rusunawa Pulogebang, ternyata masih tersimpan rasa tak rela meninggalkan kawasan Kalijodo.

Ia harus merelakan bangunan rumah dengan empat lantai dan sebuah kiosnya akan diratakan dan dijadikan ruang terbuka hijau oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Padahal, bagi dia bukan perkara mudah untuk membangun dan memiliki kedua bangunan di kawasan Kalijodo tersebut. Sobri harus mengumpulkan uang selama bertahun-tahun.

"Seperak dua perak saya celengin bakal bangun rumah. Eh sekarang begini," kata Sobri di Rusunawa Pulogebang, Jakarta Timur, Kamis (25/2/2016).

Lebih jauh lagi, menurutnya, tindakan aparat pemerintahan itu tidak mencerminkan adanya rasa keadilan. Alasannya, kata Sobri, dia hanya salah satu warga yang ikut terkena imbas dari peristiwa tabrakan maut dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner.

Ketika itu, sebelum kejadian, pengendara mobil tersebut, Riki Agung Prasetio mendatangi kawasan yang terkenal akan hiburan malamnya.

"Kenapa kita kebawa-bawa. Padahal yang bikin salah seorang dan lagi kejadiannya bukan di wilayah barat," tutur Sobri.

Meski begitu, dia tak dapat melakukan apa-apa. Kini, Sobri hanya belajar untuk berlapang dada dan menikmati hidup di hunian barunya di Rusunawa Pulogebang. Bapak dua anak ini hanya berharap bisa menghasilkan pundi rupiah, demi membiayai kehidupan dan pendidikan mereka.

"Saya enggak tahu ya, nyari duit goceng aja susah atau enggak di sini. Tapi yang penting yah bisa nyekolahin dan kasih makan anak, istri," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com