Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Akui Popularitas Salah Satu Alasan Ingin Usung Eko-Desy Saat Pilkada DKI

Kompas.com - 25/02/2016, 11:29 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Amanat Nasional (PAN) telah memunculkan sejumlah nama yang berpotensi dimajukan sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada pilkada serentak 2017.

Dari internal partai, beberapa nama yang masuk bursa calon di antaranya Desy Ratnasari, Eko Patrio, Bupati Bojonegoro Suyoto, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais mengatakan, dalam pemilihan gubernur sering kali yang dilihat adalah figure dari kandidat calon gubernurnya, bukan partai pengusungnya.

Karena itu, tak disanggah, nama Eko dan Desy cukup menjual secara popularitas. (Baca: Desy Ratnasari: Pilkada DKI Masih Lama...)

"Kalau kita bisa punya kandidat baik untuk nomor 1 atau 2, gubernur atau wakil, ya memang bisa punya popularitas dan elektabilitas yang tinggi," kata Hanafi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/2/2016).

Adapun mengenai koalisi, lanjut dia, partai bisa menjalin koalisi dengan siapa pun asalkan sudah cocok dengan figure calon gubernurnya.

Hanafi menambahkan, saat ini PAN sudah akan memulai proses pendekatan dengan partai-partai politik lain untuk menjalin koalisi. (Baca: Desy Ratnasari Diajukan, Kode Frustrasi Parpol Cari Pesaing Ahok...)

Sementara itu, terkait kepastian calon yang diusung, kemungkinan PAN akan memutuskan pada Mei 2016.

"Bulan Mei. Karena kalau enggak salah bulan Juni mulai pendaftaran," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR itu.

(Baca: Eko Patrio dan Desy Ratnasari Digadang Jadi Bakal Cagub DKI, Ini Kata Ahok)

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, sekitar bulan April dan Mei mendatang, PAN akan melakukan survei publik untuk melihat calon-calon gubernur pilihan rakyat sehingga calon-calon yang disukai oleh rakyat yang akan didukung PAN.

"Kami langsung tanya kepada rakyat, rakyat maunya yang mana. Bisa juga salah satu dari yang kita survei," ucap Zulkifli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com