Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Keterangan Pengacara dan Polisi soal Kondisi Jessica di Tahanan

Kompas.com - 04/03/2016, 11:41 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu bulan lebih Jessica Kumala Wongso (27) mendekam di balik jeruji besi di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya.

Dia mulai menghuni hotel prodeo sejak Sabtu (30/1/2016) lalu. Jessica ditahan sebagai tersangka terkait kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin, sahabatnya semasa kuliah di Billy Blue College of Design, Australia.

Ia diduga menaruh senyawa kimia berjenis sianida di dalam kopi yang diminum Mirna saat mereka bertemu di Kafe Olivier, Rabu (6/1/2016) lalu.

Mirna pun tewas setelah meminum kopi tersebut. Pada Kamis (3/3/2016), ibunda Jessica, Imelda Wongso, bersama salah satu anggota kuasa hukum anaknya, Hidayat Bostam, menjenguk Jessica di Rutan Mapolda Metro Jaya.

Dalam kunjungannya itu, Hidayat mengatakan bahwa kondisi kliennya memburuk akibat mendekam di penjara. (Baca: Kuasa Hukum: Kondisi Jessica di Tahanan Memburuk)

"Ya mau bagaimana, orang di dalam penjara, pasti buruk. Kondisi bagaimana, pasti stres, kan," ujar Hidayat di Mapolda Metro Jaya, Kamis.

Hidayat menambahkan, kliennya terus dirundung kesedihan sehingga nafsu makannya berkurang.

"Kuruslah, sedih sudah pasti, dan kondisinya pasti stres," tambahnya.

Selain itu, menurut dia, Jessica belum bisa beradaptasi dengan suhu ruangan di dalam rutan. Hal tersebut memperburuk kondisinya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak mengatakan bahwa kondisi Jessica baik-baik saja.

Dokter di Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya mengecek kesehatan Jessica, Selasa (1/3/2016) pukul 16.00 WIB.

"Tidak tampak yang bersangkutan stres. Secara umum sehat, tidak ada keluhan. Orangnya kooperatif dia," kata Musyafak.

Menurut dia, berat badan Jessica pun stabil, yakni 54,8 kilogram. Asupan makanan dan gizinya juga dikatakan amat cukup. (Baca: Dokter Polisi Sebut Jessica Tidak Terlihat Stres)

Pernyataan polisi ini berbanding terbalik dengan pernyataan Hidayat yang menyebut kondisi Jessica memburuk dan berat badannya menurun selama mendekam di Rutan Polda Metro Jaya.

Jessica kini menunggu kasus pembunuhan yang menjeratnya tersebut dilimpahkan ke pengadilan. Tim Polda Metro Jaya masih melengkapi berkas perkara kasus pembunuhan ini.

Sementara itu, untuk gugatan praperadilan yang diajukannya, Jessica mau tidak mau menerima bahwa gugatan tersebut ditolak hakim tunggal praperadilan. (Baca: Ini Alasan Pihak Jessica Kecewa akan Putusan Hakim Praperadilan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com