Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efektifkah Cara Yusril Sowan ke Tokoh dan Petinggi Parpol?

Kompas.com - 07/03/2016, 15:14 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Yusril Ihza Mahendra memulai langkahnya sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta dengan bersilaturahim ke tokoh-tokoh dan petinggi partai politik beberapa waktu lalu.

Dalam suatu kesempatan, Yusril juga menyebutkan masih berencana mengunjungi sejumlah tokoh lain untuk mendiskusikan perihal niatnya maju sebagai DKI 1, salah satunya ke Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Melihat posisinya sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), cara Yusril mendekati tokoh dan partai politik dinilai merupakan cara yang tepat.

Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menjelaskan, Yusril memerlukan dukungan dari partai politik lain karena posisi Partai Bulan Bintang di Jakarta tidak terlalu kuat.

"PBB lemah sekali di Jakarta. Dia perlu ngobrol dengan tokoh-tokoh lain. Ada dua fungsi dari ngobrol-ngobrol itu, sebagai bentuk sopan santun, dan untuk menaikkan popularitas dia juga," kata Hendri kepada Kompas.com, Senin (7/3/2016).

Bentuk sopan santun yang dimaksud adalah upaya meminta dukungan secara tidak langsung ke pihak yang didatangi Yusril. (Baca: Yusril Berguru kepada SBY untuk Kalahkan Ahok)

Sementara itu, soal menaikkan popularitas, itu menjadi semacam bonus dari silaturahim yang dilakukan karena setiap Yusril berencana mengunjungi salah satu tokoh, peristiwa itu akan dikabarkan oleh media.

Terlepas dari upayanya berkomunikasi dengan tokoh dan partai politik terkait, Yusril dinilai perlu juga untuk turun ke masyarakat memperkenalkan dirinya. Selama ini, menurut pandangan Hendri, Yusril kental dengan sosoknya sebagai seorang elite politik dan orang yang berpengalaman di tatanan pemerintahan.

"Penting untuk Yusril dia bisa lebih ke bawah, grass road (akar rumput masyarakat) karena dia kan masih di kalangan elite walaupun sebenarnya, dia tokoh yang fenomenal," tutur Hendri. (Baca: Yusril Coba Dekati Megawati Jelang Pilkada DKI)

Yusril menjadi salah satu bakal calon gubernur DKI Jakarta yang optimistis bertarung dengan Basuki dan bakal calon gubernur lainnya.

Dia juga mengaku punya konsep pembenahan Jakarta yang lebih mengedepankan faktor kemanusiaan dan hukum ketimbang faktor kekuasaan.

Kompas TV Ahmad Dhani dan Yusril Saling Dukung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com