JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tengah melakukan investigasi terkait beredarnya boneka dengan figure pembunuh dan pelaku kejahatan seksual sadis.
Boneka Indo Psychos yang beredar tersebut dibuat menurut citra pelaku pembunuhan belasan anak jalanan, Robot Gedek atau Siswanto, serta pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap belasan orang, Very Idham Henyansyah.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menyatakan, sudah ada pelapor dalam kasus ini. Pelapor tersebut merupakan pembeli boneka Indo Psychos.
"Yang memegang boneka itu adalah orang yang melaporkan itu ke KPAI dan dia beli di online," kata Erlinda kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (18/3/2016).
Saat ini, lanjut Erlinda, ada tiga tempat yang diselidiki, yakni dua buah mal dan sebuah pasar. Ada pelapor yang menyebutkan bahwa di tiga tempat itu boneka tersebut dijual. Ketiga tempat itu seluruhnya ada di wilayah Jakarta Selatan.
"Makanya, kemarin kami ke sana, tetapi di tiga tempat itu belum kita temukan," ujar Erlinda.
Dari hasil penelusuran, penjual boneka itu juga berdomisili di Jakarta. KPAI mengaku sedang berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk meminta peredaran boneka itu ditarik dari pasaran.
Ia berharap orangtua bijak dalam membeli boneka untuk anak. Orang dewasa juga diharapkan tidak membelinya.
Diketahui, Robot Gedek atau Siswanto merupakan pelaku kasus sodomi terhadap sekitar 12 anak jalanan berusia 9-15 tahun dan kemudian membunuhnya. Tindakan ini dilakukannya antara tahun 1994-1996.
Pada tahun 1996, dia ditangkap dan disidang oleh pengadilan setempat. Dia dijatuhi hukuman mati dan akhirnya dimasukkan ke LP Nusa Kambangan, Cilacap. Sebelum dieksekusi mati, ia meninggal dunia di lapas dan jenazahnya dimakamkan di Batang.
Sementara itu, Very Idham Henyansyah atau yang lebih dikenal sebagai Ryan merupakan terpidana kasus pembunuhan yang diikuti oleh mutilasi terhadap 11 orang teman prianya. Kejadian itu terjadi pada 2006-2007.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.