Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok Ketika Buat Taufik Kiemas Naik Pitam

Kompas.com - 24/03/2016, 13:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan hubungan kedekatannya dengan keluarga almarhum Taufik Kiemas dan Megawati Soekarnoputri sejak lama.

Bahkan, Basuki atau Ahok pernah menolak pinangan Taufik melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) agar dia jadi wakil bupati Belitung Timur.

"Tahu enggak, dia kali pertama marahin saya waktu saya mau maju jadi Bupati Belitung Timur," kata Ahok terkenang, seusai peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Kamis (24/3/2016).

Saat itu, suami Megawati tersebut mengirim seseorang bernama Haji Syamsirwan. Taufik menginstruksikannya menjadi calon bupati Belitung Timur, sedangkan Ahok menjadi calon wakil bupati Belitung Timur.

"Haji Syamsirwan bilang begini, 'Hok, abang yang jadi bupati dan kau yang jadi wakil bupati,'" kata Ahok, menceritakan pengalamannya.

Kepada Taufik, Ahok menolak ajakan tersebut dan menekankan dirinya ingin menjadi bupati Belitung Timur, bukan wakil bupati Belitung Timur. Taufik pun menyebut Ahok sebagai orang yang keras kepala. Taufik pun melarang Ahok maju dalam pemilihan bupati di Belitung Timur menggunakan kendaraan politik PDI-P.

"Ya sudah, aku izin pakai partai lain (untuk maju jadi bupati Belitung Timur). Kita lawan PDI-P, lihat siapa yang menang. Kata Bang Taufik, 'Awas lu, Hok!' Iya, saya bilang, lawan," kata Ahok.

Akhirnya, Ahok menjadi Bupati Belitung Timur dengan perolehan suara 37,13 persen, dan PDI-P memperoleh 17 persen suara. Ahok maju melalui Partai Indonesia Baru (PIB). (Baca: Ahok: Kata Bu Mega, kalau Ahok Menyumbang Nanti Dibilang "Mahar")

Pemilu 2004

Hal yang sama juga terjadi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2004. Taufik kembali menelepon dirinya. Bahkan, Taufik meminta dirinya untuk menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P di Belitung Timur.

Ahok menolak permintaan Taufik. Sebab, Ahok merasa tidak cocok dengan kader PDI-P yang juga anak buah Taufik.

"Bang Taufik bilang, 'Jadi, mau lo apa, Hok?' 'Aku mau sama partai baru, Bang!' 'Partai apa?' 'PIB, Partai Insinyur Basuki'. Gue bilang, 'Kita tes, Bang, aku laku atau enggak,'" kata Ahok.

Hasilnya, PIB memperoleh 10 persen suara dan PDI-P juga mendapat suara yang sama. "Bang Taufik bilang, 'Ini gara-gara lo, Hok! PDI-P harusnya dapat 20 persen, pecah jadi 10 persen,'" kata Ahok, mengenang kedekatannya dengan Taufik.

Kompas TV Megawati: Pak Ahok, Yang Jantan Dong!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com