JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya Heru Budi Hartono untuk meniti karirnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS), tidak semudah membalikan telapak tengan.
Pada awal menjadi PNS, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov DKI Jakarta itu harus menghadapi kompetisi tidak sehat dengan pegawai lainnya.
Menurut Heru, teman kerjanya ketika itu ada yang mudah mendapat jabatan. (Baca: Alasan Heru Budi Terima Tawaran Ahok Jadi Calon Wakil Gubernur).
"Di sisi lain, saya melihat saya tidak memiliki siapa-siapa dan mereka dengan mudah, keponakannya pejabat A, keponakannya pejabat B," kata Heru dalam video yang diunggah dalam Facebook "Teman Ahok", Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Saat itu, Heru mengau tak memiliki kenalan siapa pun di Pemprov DKI Jakarta sehingga ia harus berjuang dari bawah untuk memperoleh jabatan.
"Begitu mudah ditempatkan di posisi ada yang di bagian keuangan, umum, perlengkapan dan seterusnya. Dan saat itu saya tertinggal lah, saya masih tetap di bagian kepegawaian," kata Heru.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama "Ahok" akhirnya memilih Heru untuk menjadi calon wakil gubernurnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Heru menerima dan mengaku siap untuk membantu Ahok. (Baca: Mulanya, Heru Budi Mengira PNS Bisa Hidup Serba Enak).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.