Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Feeder" Transjakarta di Stasiun Tebet Tampak Sepi Penumpang

Kompas.com - 04/04/2016, 19:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai beroperasinya feeder bus Transjakarta di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Senin (4/4/2016) tampak kurang diminati penumpang.

Tampak masih sedikit penumpang yang berasal dari Stasiun Tebet yang diangkut bus sedang berwarna biru itu.

Di bawah fly over Tebet, baik yang mengarah ke Kampung Melayu atau Casablanca, hanya terlihat dua bus feeder yang masih sepi sekitar pukul 13.00 WIB.

Bus itu masih menunggu calon penumpang yang akan menuju beberapa rute. (Baca juga: "Feeder" Bus Transjakarta Juga Akan Beroperasi di Tiga Stasiun Ini).

Perlu diketahui, feeder yang berhenti di Stasiun Tebet akan terhubung dengan Transjakarta koridor 5 (Ancol-Kampung Melayu), koridor 6 (Dukuh Atas-Ragunan), serta koridor 7 (Kampung Melayu-Kampung Rambutan).

Feeder yang menuju koridor 6 Transjakarta akan melewati fly over Saharjo, Jalan Casablanca, Jalan Rasuna Said, Jalan Dr Satrio, lalu memutar balik di samping Gedung Sampoerna Strategic Square untuk kembali menuju Stasiun Tebet.

Sementara itu, feeder yang menuju koridor 5 dan 7 dari Stasiun Tebet akan menuju Kampung Melayu, masuk ke Koridor 5, menuju Jalan Jatinegara Barat, memutar di Kebon Pala menuju Jalan Jatinegara Timur, Terminal Kampung Melayu, masuk Koridor 7, Jalan Otista, dan memutar di Bidara Cina untuk kembali menuju Stasiun Tebet.

Vina (50), salah seorang penumpang asal Klender menyambut baik adanya feeder bus dari Stasiun Tebet itu.

Wanita paruh baya itu mengaku mendapatkan informasi mengenai beroperasinya feeder Transjakarta itu dari kawannya.

Ia pun menyarankan pemerintah untuk lebih memberikan sosialisasi kepada para pengguna angkutan umum.

"Masih sepi mungkin karena pertama, bisa dilihat sekarang. Ini saja saya dikasih tahu oleh teman lewat WA," kata perempuan yang hendak ke arah Kuningan itu, Senin (4/4/2016).

Dia mengatakan, sebenarnya feeder bus ini mempermudah pengguna transportasi.

Hanya saja, Vina menyarankan agar bus pengumpan ini tidak menunggu penumpang penuh untuk kemudian berangkat.

"Berangkat busnya jangan sampai nunggu penuh. Kalau sesuai waktu sih ok. Jika nunggu sampai penuh sudah kehabisan waktu," ucap dia.

Apalagi, saat ini, kata dia, banyak warga yang sudah menjadikan KRL sebagai moda transportasi utama di Jakarta.

Dengan demikian, integrasi KRL dan Transjakarta ini diharapkan bisa saling menunjang. "Jadi pengguna transportasi lebih mudah, nyaman dan aman," tuturnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com