Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta KPK Segera Periksa Sunny Tanuwidjaja

Kompas.com - 08/04/2016, 18:31 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memeriksa stafnya Sunny Tanuwidjaja. Menurut Ahok, pemeriksaan itu akan membuktikan apakah benar atau tidak ada keterlibatan Sunny dalam kasus dugaan suap terkait rancangan peraturan daerah reklamasi teluk Jakarta.

"Kan Sanusi menuduh bahwa yang mengatur ini semua Sunny. Ya tentu KPK harus membuktikan apakah Sanusi fitnah atau benar," kata Ahok.

KPK sudah mengajukan permintaan agar Sunny Tanuwidjaja dicegah ke luar negeri. Permintaan pencegahan itu dilakukan setelah nama Sunny disebut-sebut terkait dalam kasus suap yang melibatkan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi.

Meski demikian, Basuki terlihat masih menaruh keyakinan bahwa Sunny tidak terlibat dalam kasus yang menyerat dua perusahaan properti, Agung Podomoro Land dan Agung Sedayu Group.

Pasca pencegahan yang diumumkan KPK, Ahok mengaku sudah berkomunikasi dengan Sunny. Kepada Ahok, Sunny menegaskan dia tak terlibat dalam kasus tersebut.

"Dia (Sunny) bilang itu fitnah," kata Ahok di Balai Kota, Jumat (8/4/2016).

Besarnya kepercayaan Ahok pada Sunny sebenarnya sudah terlihat sebelum adanya penetapan tersangka oleh KPK dalam kasus suap terkait rancangan peraturan daerah reklamasi pantai utara Jakarta.

Saat nama Sunny kerap disebut-sebut sebagai penghubung antara Agung Podomoro dan Sanusi, Ahok mengaku sudah berbincang dengannya.

Dari perbincangan itu, Ahok menyebut Sunny membantah semua tudingan yang diarahkan kepadanya.

"Dia udah bilang tidak pernah lakuin apa-apa," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (6/4/2016).

Ahok dan Sunny diketahui sudah saling kenal sejak 2009, tepatnya saat Ahok masih menjadi anggota Komisi II DPR RI.

Sejak 2012, Ahok menyebut Sunny mulai menyusun desertasi untuk studi S3-nya di salah satu universitas di Illinois, Amerika Serikat. Desertasinya sendiri membahas mengenai sepak terjang Ahok dalam dunia politik.

Menurut Ahok, Sunny merupakan figur yang baik. Karena itu, saat Sunny dicegah dirinya menyerahkan penuh pada hasil penyelidikan KPK.

Ia tak mau berspekulasi perihal keterlibatan Sunny. Ahok menilai pencegahan ke luar negeri terhadap Sunny justru sudah tepat.

Kompas TV Ahok "Blak-blakan" soal Sunny Tanuwidjaja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com