Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Baduy yang Tidak Ber-KTP

Kompas.com - 08/04/2016, 19:40 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sosiolog Imam B Prasodjo mengatakan, pada umumnya, masyarakat Suku Baduy belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP).

Sebab, kata dia, keyakinan masyarakat Baduy tidak diakui negara.

"Hingga kini, orang Baduy masih berjuang mendapatkan KTP karena kan agamanya Sunda Wiwitan," kata Imam dalam sebuah diskusi bertajuk "Gerakan Rayakan Perbedaan Baduy Kembali" di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (8/4/2016).

(Baca: Cerita Sosiolog Ajak Orang Baduy ke Grand Indonesia)

Menurut Imam, masyarakat Baduy tidak ingin kolom agama pada KTP mereka diisi dengan agama lain yang bukan keyakinan mereka.

Hingga kini, mereka terus memperjuangkan haknya sebagai warga negara dengan keyakinan itu.

"Mereka bilang, 'Pak Imam agamanya Islam, kalau ditulis di KTP Kristen atau Hindu enggak mau, kan? Saya juga,'" ujar Imam menirukan ucapan orang Baduy kepadanya.

Pada 2015, Imam sempat menerima telepon dari salah satu orang Baduy. Kepada Imam, orang Baduy itu mengatakan akan bertemu Presiden Joko Widodo untuk membicarakan masalah KTP tersebut.

"Tiba-tiba orang Baduy Dalam, orang Baduy Dalam loh, menelepon, rupanya dia ada di Bundaran HI, mau ketemu Presiden Jokowi," kata Imam.

(Baca: Sosiolog: Baduy adalah Aset Budaya yang Tak Patut Dianggap Komoditas)

Saat itu, mereka gagal bertemu Presiden. Imam pun menyayangkan masyarakat Baduy yang tidak memiliki KTP.

Akibatnya, menurut dia, masyarakat Baduy tidak dapat memiliki akses, yang membutuhkan KTP.

"Karena enggak punya KTP, mereka tidak bisa punya akses transaksi jual beli, enggak bisa naik kereta, urus perbankan," kata Imam.

Kompas TV Mengenal Alat Musik Suku Baduy
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com