Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Hubungan Korban yang Dimutilasi dengan AG

Kompas.com - 18/04/2016, 14:56 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Polisi masih terus mendalami terkait isu yang beredar yang mengatakan bahwa hubungan korban NA (34) dan AG (33) adalah pasangan suami istri. Untuk memastikan hubungan tersebut, kini polisi telah memeriksa para saksi.

Kapolresta Tangerang Kombes Irman Sugema mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan dari pemilik kos dan juga ketua RT di wilayah NA tinggal terkait status hubungan antara NA dan AG. Namun, dari hasil pemeriksaan, kedua saksi tersebut belum ada yang mengetahui hal itu.

"Kami masih mencari data-data lainnya untuk meyakinkan apakah hubungan kedua belah pihak ini suami istri apa bukan," ujar Irman di Mapolresta Tangerang, Senin (18/4/2016). (Baca: Polisi Buru AG, Pelaku Mutilasi Perempuan Hamil )

Irman menambahkan, NA merupakan seorang janda beranak satu, sedangkan AG diketahui sudah memiliki istri. Irman menuturkan, pihaknya juga telah memeriksa istri dari AG. Namun, dari pengakuan sang istri, ia tidak kenal dengan NA dan tidak mengetahui adanya hubungan asmara antara suaminya AG dan NA.

"Tidak mengetahui, hasil pemeriksaan sementara istri yang diduga pelaku belum mengetahui status dan hubungan antara suaminya dengan korban," ucapnya. (Baca: Wanita Hamil 7 Bulan Tewas dengan Badan Termutilasi di Cikupa)

Sebelumnya, seorang perempuan yang hamil 7 bulan yang belum diketahui identitasnya ditemukan tewas tanpa lengan dan kaki di sebuah rumah kontrakan di RT 12 RW 01 Desa Telaga Sari, Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (13/4/2016).

Saat ini polisi tengah memburu AG, orang yang diduga pelaku mutilasi tersebut. Kini polisi juga tengah memeriksa orang berinisial RI (20), saksi kunci yang juga ikut membantu AG membuang potongan tubuh korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com