Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI Dibekali Rp 30 Juta Selama di Tokyo

Kompas.com - 02/05/2016, 16:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Abdul Ghoni membeberkan jumlah uang yang diterima tiap-tiap anggota Dewan selama berkunjung ke Tokyo, Jepang. Ghoni mengatakan, mereka menerima uang sebesar Rp 30 juta untuk 5 hari kunjungan.

Empat anggota DPRD DKI berangkat pada tanggal 25 hingga 29 April. Mereka adalah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, Ketua Fraksi Partai Gerindra Abdul Ghoni, Ketua Fraksi PPP Maman Firmansyah, dan Sekretaris Fraksi PKS Nasrullah.

"Kami dibekali Rp 30 juta, itu termasuk tiket. Itu dipakai selama lima hari, belum dipotong pajak. Jadi, ya untuk tiket, hotel, makan, ya begitu," ujar Ghoni di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (2/5/2016).

Ghoni mengatakan, anggota Dewan yang ke Jepang harus mengirit uangnya selama di sana. Sebab, kata Ghoni, biaya hidup di sana begitu mahal. Dia pun membantah bahwa perjalanan mereka ke Jepang disebut hanya untuk pelesiran.

"Jadi, bukan jalan-jalan ke sana. Ngapain jalan-jalan? Biaya hidup di sana juga mahal dan kami irit-irit, kok," ujar Ghoni.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 1831 Tahun 2013 tentang Biaya Perjalanan Dinas, anggota DPRD yang ke Jepang diberi uang saku sebesar 519 dollar AS (sekitar Rp 6,8 juta) per hari.

Ghoni mengatakan, biaya tersebut digunakan untuk uang makan dan transportasi lokal, selain juga tetap harus dipotong pajak. Selama berada di Jepang, Ghoni mengatakan, mereka dipandu oleh parlemen Jepang dan dinas bagian perhubungan yang ada di Jepang.

Salah satu yang mereka pelajari di Jepang adalah manajemen subway. Di sana, kata Ghoni, aktivitas berangkat dan pulang kerja warga Jepang kebanyakan dilakukan di bawah tanah sehingga tidak padat di bagian jalan.

Selain itu, mereka juga melihat reklamasi yang materialnya berasal dari sampah.

"Jadi, sampah itu diolah dulu menjadi serbuk, dan itu dibuang ke laut untuk reklamasi. Sekarang itu sudah menjadi 20.000 hektar," kata Ghoni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com