Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seknas Perempuan: Pola Pikir yang Membuat Ingin Memerkosa, Bukan Hasrat Seksual

Kompas.com - 07/05/2016, 14:41 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seknas Perempuan Mahardhika, Mutiara Ika Pratiwi, mengatakan, penyebab terjadinya kekerasan seksual bukanlah hasrat seksual seseorang. Oleh sebab itu, dia mengaku tidak setuju dengan wacana hukuman kebiri untuk pelaku kekerasan seksual.

"Saya tidak sepakat dengan hukuman kebiri karena bukan hasrat seksual persoalannya, tetapi pola pikir yang kemudian memengaruhi hasrat seksual yang ingin menguasai (tubuh)," ujar Ika dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5/2016).

Menurut Ika, wacana hukuman kebiri ataupun hukuman mati melanggar hak asasi manusia (HAM). Hukuman yang diberikan untuk pelaku kekerasan seksual seharusnya tidak mengandung unsur kekerasan pula.

"(Hukuman mati dan kebiri) memperbesar intimidasi terhadap kelompok yang rentan, ini akan menimbulkan tindakan-tindakan intoleran, saling balas dendam, dan sebagainya. Dia bisa lebih melakukan hal yang lebih kejam," papar Ika.

Ahli Neuropsikologi Saraf, Ihsan Gumilar, pun sepakat bahwa hasrat seksual bukan penyebab terjadinya kekerasan seksual. Dia lebih menyoroti kontrol diri seseorang yang dapat melakukan kekerasan tersebut.

"Proses self control yang tidak dalam kondisi normal yang membuat dia melakukan itu," kata Ihsan. (Baca: Faktor Terjadinya Kekerasan Seksual Menurut Unicef Indonesia)

Namun, berbeda dengan Ika, Ihsan menyebut wacana hukuman mati atau kebiri dapat memengaruhi otak seseorang untuk tidak melakukan perbuatan itu.

"Dalam neurologi, ada bagian dalam otak yang berfungsi mengatur emosi. Memberi sebuah ancaman adalah sebuah bagian untuk proses yang komprehensif dan itu akan memacu kinerja otak, tentu itu bisa memengaruhi," tutur Ihsan.

Kompas TV Dukungan Bagi Korban Kekerasan Seksual
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com