Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Kemungkinan PDI-P dan Gerindra Berkoalisi di DKI Jakarta

Kompas.com - 11/05/2016, 10:20 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sinyal koalisi PDI-P dengan Gerindra makin kuat ditunjukkan oleh kedua kubu. Rakerda Gerindra yang berlangsung hari Minggu lalu dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang merupakan kader PDI-P.

Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra M Taufik mengatakan, kedatangan Djarot dalam Rakerda Gerindra merupakan sinyal kuat untuk berkoalisi dengan PDI-P pada Pilkada 2017. Taufik menuturkan, Gerindra dan PDI-P punya pengalaman yang baik pada Pilkada 2012.

Taufik berharap agar kerja sama tersebut bisa terulang pada Pilkada 2017.

"Gerindra punya pengalaman baik dengan PDI-P. Karena punya pengalaman baik, saya kira ke depan harus merajut kembali pengalaman baik itu," ujar Taufik.

Pihak PDI-P sendiri menyambut baik "pendekatan" Gerindra itu. Ketua DPP PDI-P Sukur Nababan mengatakan, meski belum ada pembicaraan internal lebih lanjut, partainya membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017.

Menurut Sukur, langkah itu tetap dilakukan meskipun PDI-P mampu mengusung bakal calon gubernur secara mandiri.

"Jangankan dengan Partai Gerindra, kami membuka peluang untuk bekerja sama selama itu adalah anak-anak bangsa," ujar Sukur di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Senin.

Gerindra sendiri kini memiliki tiga nama calon yaitu Sandiaga Uno, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Yusril Ihza Mahendra. Sandiaga dan Yusril juga terdaftar sebagai bakal calon yang mengikuti penjaringan PDI-P.

Isu duet Sandiaga dengan Tri Rismaharini dari PDI-P juga mulai berhembus. Terkait hal ini, Sandiaga menyambut baik jika benar Risma berniat maju dalam Pilkada DKI.

"Bu Risma itu, kalau memang betul beritanya, berkah itu buat Jakarta, karena Jakarta butuh orang seperti Ibu Risma. Saya dukung Ibu Risma, apalagi ada yang mendorong Ibu Risma ke Jakarta. Itu akan lebih semarak," kata Sandiaga saat ditemui di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu lalu.

Koalisi antara PDI-P dan Gerindra pernah menghasilkan kesuksesan yang masih tercatat dalam ingatan kolektif masyarakat Jakarta. Pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012, PDI-P bersama Gerindra mengusung pasangan Joko Widodo-Ahok. Duet fenomenal itu, dianggap dapat terulang lagi dalam pilkada 2017.

Namun pengamat politik Boni Hargens menilai, harapan mengulang kemenangan tidak dapat menjadi alasan keduanya akan berkoalisi pada pilkada 2017.

"Tidak bisa alasannya nostalgia 2012. Konteksnya sudah berbeda," kata Boni, Selasa kemarin.

Boni menilai, kesuksesan koalisi pada 2012 terjadi karena konteks politik yang tepat. Keduanya solid dalam mendukung pasangan calon. Namun konteks ini sudah berbeda. Perbedaan konteks ini, terutama disebabkan oleh Pilpres 2014.

PDI-P dan Gerindra menjadi lawan politik dalam kontestasi kepresidenan, dan lanjut dalam pemerintahan.

Kini, secara berurutan PDI-P dan Gerindra adalah pemegang kursi terbesar di Jakarta yaitu 28 dan 15 kursi. Namun hanya PDI-P yang dapat mengajukan calon secara mandiri, sedangkan Gerindra harus berkoalisi.

Menurut Boni, koalisi antara keduanya bisa saja terjadi jika Gerindra mampu meyakinkan PDI-P dengan pilihan calonnya.

"PDI-P sangat mungkin koalisi dengan Gerindra. Koalisi terbuka, tapi apakah Gerindra bisa mengusung figur yang tepat dalam parameter PDI-P?" kata Boni.

Baik PDI-P maupun Gerindra saat ini sedang melakukan penjaringan dan penjajakan sesuai mekanisme internal masing-masing partai. Keduanya pun terbilang mirip dalam menentukan pilihan yaitu ditentukan langsung oleh ketua umum mereka. Bukan tak mungkin, pada akhirnya keduanya akan mengajukan nama calon yang sama untuk mengalahkan Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com