JAKARTA, KOMPAS.com — Diskusi Fenomena Pilgub DKI 2017 sempat diwarnai kericuhan. Kericuhan timbul dari protes peserta diskusi yang diketahui anti-Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Kericuhan bermula saat salah satu pembicara, Boni Hargens, diinterupsi oleh seorang peserta diskusi. Boni Hargens yang hadir sebagai pengamat diprotes karena dianggap terlalu mendukung Ahok.
"Ya, memang saat ini belum ada yang mampu menandingi elektabilitas Ahok saat ini dari para calon yang ada. Kita bicara data saja, saya bukan pendukung Ahok," ujar Boni saat menyampaikan pandangannya di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016).
Massa yang anti-Ahok pun tak sepakat dengan fakta-fakta dan hasil pengamatan Boni.
"Saya tidak sepakat. Atas dasar apa pernyataan yang Anda buat?" tanya seorang anggota diskusi sambil berdiri dan menuding Boni.
Seusai diskusi sesi pertama pun, Boni terlihat dikerubungi oleh peserta diskusi tersebut. Boni menegaskan bahwa dia hanya pengamat politik, bukan pendukung Ahok.
Namun, ricuh berlangsung berulang kali hingga sesi kedua. Listrik aula lantai 2 Gedung Joang 45 bahkan sempat dimatikan karena massa yang menguasai mikrofon terus berdebat dengan Boni.
Boni menantang yang tidak setuju dengannya. Peringatan moderator berkali-kali tak diacuhkan peserta. Panitia pun kerepotan menenangkan peserta yang ramai-ramai memprotes Boni.