JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memastikan tidak ada DNA orang lain di lokasi ditemukannya jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT), Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan.
“Kami tidak menemukan profil DNA orang lain pada senjata api maupun selongsong peluru yang jadi barang bukti. Selain itu, di bagian dalam mobil dekat jok sopir juga tak ditemukan (DNA orang lain),” ujar anggota Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri Kompol Irfan saat jumpa pers, Senin (29/4/2024).
Selain memeriksa senjata api dan jok sopir, Irfan menyebut, pihaknya turut mengambil sampel di beberapa bagian lainnya.
Baca juga: Polisi: Keluarga Tolak Otopsi Jasad Brigadir RAT karena Murni Bunuh Diri
Mulai dari kunci mobil, tombol start engine, dan bercak darah yang berada di sekitar Brigadir RAT.
“Semua sampel yang kami ambil sesuai dengan DNA korban, tidak ada DNA orang lain,” tutur dia.
Di lain sisi, dokter forensik Rumah Sakit Polri dr Asri Megaratri Pralebda mengatakan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari jenazah Brigadir RAT.
Ia memastikan hal itu setelah memeriksa jenazah menggunakan beberapa metode..
"Pemeriksaan GSR, kemudian rontgen dan CT scan itu dilakukan pada malam itu juga (Kamis) dan selesai pada pukul 02.00 WIB pagi. Kemudian kami lakukan pemeriksaan luar secara lengkap oleh tim kedokteran forensik RS Bhayangkara tingkat 1," kata Asri.
"Hasil pemeriksaan, kami hanya temukan satu buah luka tembak masuk pada pelipis kanan dan satu buah luka tembak luar pada pelipis kiri," sambung dia.
Sebagai informasi, Brigadir RAT, anggota Satlantas Polresta Manado mengakhiri hidupnya dengan cara menembakkan pistol ke arah kepalanya di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore.
Baca juga: Misteri Kematian Brigadir RAT dan Dua Versi Cerita Alasannya Berada di Jakarta
Peluru yang ditembakkan kemudian menembus pelipis kepala bagian kanan menuju pelipis kiri.
Peluru yang berasal dari senpi berjenis HS dengan kaliber 9 milimeter itu membuat bagian atas mobil Toyota Alphard berlubang.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Rahmat Idnal mengatakan, RAT bunuh diri diduga karena ada masalah pribadi.
Namun, Ade enggan berspekulasi lebih jauh. Dia masih menunggu Unit Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan yang masih menyelidiki kasus ini.
Baca juga: Kompolnas Bakal Klarifikasi ke Polda Sulawesi Utara Soal Kepentingan Brigadir RAT di Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.