Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Petugas Keamanan Fave Hotel di Tanah Abang Tewas Dianiaya

Kompas.com - 11/05/2016, 13:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Edi Firmansyah, petugas keamanan Fave Hotel Tanah Abang, Jakarta Pusat, meninggal dunia setelah dianiaya sejumlah orang. Dia menderita luka karena dipukul dan dilempari batu oleh pelaku di Fave Hotel, Jalan Wahid Hasyim, Rabu (11/5/2016) dini hari.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Tahan Marpaung, mengatakan insiden berawal saat Edi bersama dua rekannya, Mirzah (21) dan Renza (23) berjaga malam. Secara tiba-tiba, mereka mendengar suara beberapa orang berteriak-teriak ke arah hotel.

Beberapa orang itu melempari gedung hotel menggunakan batu hingga menyebabkan beberapa kaca pecah.

"Sebagai petugas keamanan, mereka mencoba meredam aksi pemuda. Namun para pelaku menyerang ketiga (petugas) security menggunakan batu," tutur Tahan, Rabu,


Mirzah dan Renza menghindar. Namun Edi terkena lemparan batu sehingga jatuh tersungkur. Para pelaku memukulinya hingga babak belur dan terkapar sampai akhirnya sekarat.

"Para pelaku melempari mobil pengunjung hotel," kata dia.

Setelah beraksi, para pelaku melarikan diri.

Petugas menangkap seorang tersangka pelaku bernama Stefanus Djahapen yang saat itu berada tak jauh dari lokasi kejadian.

Jenazah Edi sudah disemayamkan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Aparat kepolisian masih memburu para pelaku lainnya yang masih buron. Kini seorang tersangka pelakunya mendekam di Rumah Tahanan Tanah Abang untuk kemudian mengikuti proses hukum lebih lanjut. Dia dijerat pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

(Glery Lazuardi/Tribunnews)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com