JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pengemudi Go-Jek bernama Ardiansyah meneror seorang konsumennya, Martua Johanes Edward, melalui telepon dan SMS atau pesan singkat.
Johanes mengemukakan kepada Kompas.com pada Minggu (15/5/2016) bahwa ancaman itu bermula ketika ia memesan jasa antar barang Go-Jek.
"Jadi, saya tanggal 11 Mei itu pakai Go-Jek untuk layanan antar barang. Saya pakai layanan Go-Jek karena sudah biasa dan cepat. Akhirnya, saya request order. Saya sudah SMS detail pengambilan barangnya di mana. Tiba-tiba di-cancel tanpa alasan yang jelas. Otomatis saya berikan customer feedback dan rate buruk untuk driver," kata Johanes.
Tidak lama setelah Johanes memberi rating buruk kepada Ardiansyah, dirinya menerima pesan singkat yang isinya bernada ancaman. Tidak hanya itu, Johanes juga menerima pesan singkat yang berisi kata-kata makian dan telepon dari nomor tersebut.
"Tiba-tiba semalam saya dapat ancaman berupa SMS, di dalamnya bukan hanya ancaman, tetapi juga makian kata-kata binatang. Lalu, hari ini saya diteror melalui telepon dan SMS lagi oleh driver Go-Jek-nya," tutur Johanes.
Semua pesan ancaman dan telepon tersebut hingga saat ini tidak dihiraukan Johanes. Dia hanya melayangkan keluhan ke costumer service Go-Jek, tetapi belum ada respons.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.