Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Saya Siap Dicalonkan asal Jangan "Dipasangin" sama Ahok!

Kompas.com - 15/05/2016, 20:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung menekankan, dirinya siap jika akhirnya tidak dicalonkan menjadi gubernur ataupun wakil gubernur oleh partai politik.

Ia juga siap diusung menjadi calon gubernur atau wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan satu syarat, tidak dipasangkan dengan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Saya ulang nih, saya siap tidak dicalonkan! Saya siap tidak dicalonkan! Saya siap dicalonkan (jadi gubernur atau wakil gubernur), ya, asal, jangan satu, dipasangin sama Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama)," kata Lulung di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (15/5/2016).

Menurut Lulung, Ahok tidak memiliki kapabilitas di Ibu Kota. Contohnya terkait kasus tanah di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Ahok, kata Lulung, tidak mengerti tanah negara mana saja yang menjadi aset pemerintah serta tanah negara yang dikelola oleh warga.

"Ahok enggak ngerti apa-apa di Jakarta," kata Lulung.

Selain soal tanah negara, Lulung mengungkapkan, Ahok tidak mengerti permasalahan reklamasi sehingga mudah memberi izin pelaksanaan kepada para pengembang di Teluk Jakarta.

"Coba teman-teman (pikirkan) kenapa (proyek reklamasi) dimoratorium? Kenapa coba? Hayo? Memang itu menteri bodoh semua? Menteri pintar! Itu karena reklamasi banyak pelanggarannya sama pengembang. Makanya, pemerintah enggak mau malu, reklamasi diberhentikan dulu," kata Lulung.

Saat ini, Lulung mendaftar pada penjaringan cagub dan cawagub di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Partai tempat Lulung bernaung, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hanya memiliki 10 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sementara itu, syarat minimal parpol dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur adalah memiliki 22 kursi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com