JAKARTA, KOMPAS.com - Separator busway di koridor VI (Dukuh Atas 2-Ragunan) Transjakarta, tepatnya di Jalan Mampang Prapatan hingga Warung Jati Barat dan sebaliknya, banyak yang rusak dan hilang.
Di sepanjang jalur itu, sedikitnya terpantau ada 13 titik separator busway yang rusak dan menjadi celah masuk kendaraan saat lalu lintas padat.
Taufik (51), pedagang di Jalan Mampang Prapatan, mengatakan, sebelumnya kondisi separator sudah retak dan nyaris ambruk. Karena ulah pengendara motor yang menerobos busway, kerusakan separator menjadi bertambah parah.
"Separatornya sudah mulai rusak dan diterobos terus, apalagi kalau jalan macet. Akhirnya malah tambah rusak. Bongkahannya ada yang sempat jatuh ke jalan dan membahayakan," katanya, Senin (23/5/2016).
Kepala Bidang Pemeliharaan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Suko Wibowo Edy Santoso mengatakan, kerusakan yang terjadi pada separator busway disebabkan beberapa faktor.
Di antaranya karena cuaca, usia, kecelakaan dan ulah pengendara motor yang memaksa masuk ke busway.
"Ada karena tabrakan, tapi ada juga seperti kejadian hari Selasa kemarin. Separator yang baru kita pasang di Jalan Daan Mogot dirobohkan pemotor karena mereka takut ada razia Operasi Patuh Jaya," ujarnya.
Suko menjanjikan akan segera memperbaiki separator busway yang rusak, baik di koridor VI maupun di koridor lainnya.
"Nanti kami perbaiki dan koordinasikan dengan Dinas Perhubungan," ujarnya.