TANGERANG, KOMPAS.com — Pihak Swiss German University (SGU) mengakui ada sengketa lahan antara mereka dan pengembang Sinar Mas Land selaku pemilik tanah bangunan yang mereka tempati di BSD, Tangerang. Rumor soal sengketa lahan ini sebelumnya sempat membuat sejumlah orangtua mahasiswa khawatir akan perkuliahan anak-anak mereka dan kelulusannya nanti.
"Memang benar ada sengketa lahan. Masalahnya dimulai sejak tahun 2013," kata Director of Communication SGU Christie Kanter kepada Kompas.com, Kamis (26/5/2016).
Sengketa lahan yang dimaksud adalah perihal pembayaran total lahan sepuluh hektar yang sebelumnya telah disepakati antara Yayasan Swiss German University dan PT BSD yang berada di bawah naungan Sinar Mas Land.
Menurut Christie, saat awal pembelian lahan, PT BSD menjanjikan pembangunan gedung perkuliahan dalam dua tahap. Pembangunan tahap pertama telah dilakukan dan merupakan gedung serta fasilitas yang telah digunakan pihak SGU selama melangsungkan kegiatan perkuliahan di sana selama ini.
Adapun tahap kedua yaitu pembangunan gedung serba guna dan gedung untuk administrasi kampus, yang belum dikerjakan oleh PT BSD.
"Saya belum bayar untuk tahap pertama dan kedua ini karena perjanjian di awal, PT BSD harus membangun dulu tahap pertama sampai tahap kedua selesai, baru kami mau bayar. Tapi, karena tahap kedua belum dibangun, maka kami belum bayar," tutur Christie.
Dari tahun 2013 hingga sekarang, komunikasi hingga mediasi antara pihak SGU dan PT BSD terus berlanjut. Kedua belah pihak belum memutuskan langkah apa yang akan ditempuh oleh mereka.
Adapun sebelumnya, sejumlah orangtua mahasiswa SGU mendapat rumor soal sengketa lahan pihak kampus dengan Sinar Mas Land dari media sosial. Mereka pun mengkhawatirkan nasib anak mereka yang disebut sempat terancam tidak bisa melanjutkan perkuliahan hingga tidak bisa melaksanakan wisuda. (Baca: Rumor Sengketa Lahan Resahkan Orangtua Mahasiswa SGU)
Kompas.com masih berupaya meminta konfirmasi dari Sinar Mas Land tentang sengketa lahan dengan SGU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.