Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Membedakan Dollar Palsu Milik 8 Tersangka dengan Dollar Asli

Kompas.com - 02/06/2016, 18:14 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak delapan tersangka pengedar dollar palsu ditangkap polisi di tiga tempat berbeda di wilayah Jakarta.

Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan 3.227 lembar uang dollar palsu.

Kasubdit Ranmor Polda Metro Jaya AKBP Andi Adna mengatakan, tingkat kemiripan dollar palsu tersebut dengan dollar asli mencapai 80 persen.

"Dollar palsu ini 80 persen mirip sama yang asli. Bedanya kertasnya lebih kaku saja," ujar Andi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/6/2016).

Andi menyampaikan, meskipun memiliki tingkat kemiripan 80 persen, uang palsu tersebut sangat mudah dibedakan dengan dollar asli. Sebab, kata dia, dollar palsu tersebut tidak memiliki hologram.

"Secara kasat mata sudah bisa kelihatan kalau ini palsu, dipegang lebih kaku dari yang asli, hologramnya enggak ada, lebih tebal daripada dollar asli dan warnanya lebih pucat juga," ucapnya.

(Baca juga: Jelang Ramadhan, Polda Metro Akan Gandeng BI untuk Razia Peredaran Uang Palsu)

Andi menuturkan, para pengedar dollar palsu tersebut tidak menjualnya secara bebas.

Mereka juga tidak membelanjakan uang tersebut ke toko-toko. Menurut Andi, mereka hanya mengedarkan uang palsu tersebut kepada para pemesan.

Ia pun menduga, pemesannya merupakan sindikat pengedar uang dollar palsu juga.

"Biasanya pemesan dan para tersangka ini sebelum transaksi berkomunikasi via telpon, setelah deal harga baru mereka janjian untuk bertemu," kata Andi.

(Baca juga: 8 Pengedar Dollar Palsu Senilai Rp 4,2 Miliar Ditangkap)

Adapun kedelapan pelaku itu berinisial LUK (38), IKS (59), EDG (39), IGN (39), RUS (46), DEB (54), RAY (38), dan seorang perempuan berinisial YAS (56).

Para tersangka pengedar uang palsu itu terancam dijerat Pasal 244 KUHP tentang pemalsuan mata uang dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Kompas TV Pelajar SMA "Ngedar" Uang Palsu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com