Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Ahok": Acara di Singapura Tetap Berjalan

Kompas.com - 03/06/2016, 22:39 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara "Teman Ahok", Amalia Ayuningtyas, mengatakan, dirinya tidak mengetahui adanya pelarangan kegiatan yang melibatkan relawan pendukung Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama itu di Singapura.

Warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Singapura mengundang Teman Ahok untuk menghadiri acara bertajuk "Menuju Indonesia Lebih Baik, Festival Makanan Indonesia" yang akan digelar pada Sabtu (4/6/2016) besok di Singapura.

Namun, tersiar kabar bahwa kegiatan tersebut dilarang oleh pemerintah setempat karena dicurigai berbau politik. 

"Kalau itu kami kurang tahu karena panitianya bukan kami. Kapasitas Teman Ahok di sana adalah undangan, tetapi sampai saat ini saya masih mendapatkan TOR (term of reference)-nya. Tadi aku sempat tanya ke panitianya, katanya persiapannya cukup baik, kok," ujar Amalia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6/2016).

Namun, Amalia menuturkan, ada perbedaan tema diskusi, dari yang sebelumnya hanya membahas tentang Teman Ahok, menjadi cerita tentang Jakarta.

"Dari panitia, sejauh saya tahu, yang buat itu umum, bahkan ada juga yang bukan KTP DKI. Mungkin itu yang dikira muatan politisnya karena perubahan TOR mendadak. Namun, acara itu tetap berjalan. Kalau kami sih gak masalah," ujar Amalia.

Akhir pekan ini, dua pendiri Teman Ahok, yaitu Amalia Ayuningtyas dan Richard, akan berangkat ke Singapura. Mereka diundang oleh warga Indonesia yang berada di sana. Amalia mengatakan, kedatangan mereka di sana adalah untuk berbagi pengalaman.

Teman Ahok merupakan kelompok relawan yang mendukung Ahok maju secara independen dalam Pilkada DKI 2017. Mereka saat ini tengah mengumpulkan data KTP untuk mendukung Ahok. Saat ini, sudah 928.000 data KTP yang terkumpul dari target sebanyak 1 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com