Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Akui Apa yang Dilakukannya pada Dasarnya adalah Kampanye

Kompas.com - 11/06/2016, 17:07 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Sabtu (11/6/2016), menanggapi komentar Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo soal sambutannya yang disebut sebagai kampanye pada pembukaan Jakarta Fair, Jumat malam.

Basuki alias Ahok mengatakan, pada dasarnya apa yang dia lakukan selama ini memang berkampanye. Sebab dia menceritakan apa saja pencapaian yang dia raih dan program kerja selama menjadi gubernur DKI Jakarta.

"Aku berani nantang orang, tadi aja aku kampanye loh. Aku tantang, aku adalah gubernur yang paling berani dicatat sejarah. Apa yang saya omongkan bisa dibaca (di media)," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Sabtu (11/6/2016).

Ahok mengakui banyak orang berpendapat bahwa kegiatannya meresmikan RPTRA atau kunjungan yang lain adalah bentuk kampanye. Ahok mengatakan sambutan-sambutan selama membuka acara juga tidak bisa disebut kampanye biasa. Sebab, Ahok harus mempertanggungjawabkan apa pun pendapat dan janji yang dia sampaikan.

Jika janji-janji yang dia ucapkan tidak dia penuhi, maka Ahok akan ditagih oleh masyarakat. Bentuk kampanye yang dia lakukan lebih berat karena dilakukan ketika dia masih menjadi gubernur. Dia dituntut untuk segera merealisasikannya.

"Sampai cucu cicit saya harus tanggungjawab. Kalau enggak, di-bully cicit saya nanti bahwa Gubernur Ahok pernah ngomong gini tapi enggak dilakukan," ujar Ahok.

"Enggak ada calon gubernur yang berani ngomong, ayo buktiin karakter gua," tambah dia.

Tjahjo Kumolo menyindir Ahok saat memberikan sambutan pada pembukaan Jakarta Fair 2016 di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat malam. Menurut Tjahjo, sambutan Ahok dalam kesempatan itu berbau kampanye.

Saat menyampaikan sambutan, Ahok mengungkapkan berbagai janji serta segala program yang telah terealisasi. Ahok juga menyampaikan rencana pembangunan puluhan ribu unit rusun, penambahan bus transjakarta ramah disabilitas, pelebaran trotoar, hingga pembangunan tanggul laut di utara Jakarta.

Kompas TV Ahok: Rob Tak Ada Kaitan dengan Reklamasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com