Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasnaeni "Wanita Emas" Jadi Pendaftar Pertama Bakal Calon Gubernur DKI dari PPP

Kompas.com - 16/06/2016, 15:12 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Hasnaeni Moein menjadi orang yang pertama mendaftar ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kamis (16/6/2016), perempuan yang kerap disapa wanita emas ini diterima tiga orang anggota Seknas Bappilu DPP PPP Tebet dan langsung mengisi formulir pendaftaran.

"Kalau saya selalu jodohnya yang pertama mendaftar di partai lain dan pertama mengembalikan berkas. Semoga nanti jadi yang pertama juga," kata Hasnaeni.

Sembari menunggu asistennya mengisi lembar pendaftaran, Hasnaeni berbincang dengan para anggota Bappilu. Ia menuturkan bahwa PPP merupakan partai keempat yang ia daftarkan.

Sebelumnya Hasnaeni telah telah mendaftar ke PDI-P, Demokrat, dan PKB. Ia optimistis keempat partai ini akan mendukungnya.

"PPP kan 10 kursi, PKB 6 kursi, Demokrat 10 kursi, koalisi tiga partai itu kan sebenarnya sudah cukup. Kalau tambah PDI-P lagi jadi lebih dari 50 persen suara," ujarnya. (Baca: Sering Di-"bully", Hasnaeni "Wanita Emas" Bilang Calon Pemimpin Harus Berjiwa Besar)

Ketiga anggota Bappilu menjelaskan bahwa koalisi menjadi faktor pertimbangan dalam memilih calon. Soalnya, PPP hanya memiliki 10 kursi dan harus berkoalisi jika ingin mengajukan calon. Selain itu, elektabilitas calon juga menentukan dalam pertimbangan nanti.

"Tentu kalau kita bicara masalah survei elektabilitas, incumbent pasti nomor 1. Tapi saya mengingat, me-review pilgub 2012 Pak Jokowi elektabilitasnya cuma 3 persen, namun yang menang yang 3 persen. Bukannya kita tidak percaya lembaga survei, tapi kalau kami bekerja terus pasti masyarakat akan dukung," katanya.

Hasnaeni mengaku sesudah PPP membuka pendaftaran pada Rabu (15/6/2016), ia berkomunukasi dengan Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romi melalui percakapan WhatsApp. Namun dalam kunjungannya tadi, Romi tidak ikut menyambut kedatangan Hasnaeni dan lebih memilih berada di ruangannya hingga Hasnaeni pulang.

"Ya alhamdulillah beliau cukup welcome. Beliau sangat objektif dan cerdas melihatnya," katanya.

Hasnaeni tiba dua jam lewat waktu yang dijanjikan. Ia mengenakan blus hitam dan rok hijau. (Baca: Ini Kriteria Calon Pendamping yang Diincar Hasnaeni "Wanita Emas")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Trailer Tabrak Pengendara Motor di Koja, Korban Terluka di Paha

Truk Trailer Tabrak Pengendara Motor di Koja, Korban Terluka di Paha

Megapolitan
Tak Ada Bukti dan Korban, Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Tak Diusut Polisi

Tak Ada Bukti dan Korban, Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Tak Diusut Polisi

Megapolitan
Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 14 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 14 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tukang Soto Terlibat Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang karena Tak Boleh Utang Rokok

Tukang Soto Terlibat Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang karena Tak Boleh Utang Rokok

Megapolitan
Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com