Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi Belum Ramah untuk Penyandang Disabilitas, Ini Kata Kadishub dan KCJ

Kompas.com - 20/06/2016, 15:14 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menggelar diskusi publik tentang peningkatan keterpaduan moda antara KRL dan transjakarta. Dalam diskusi tersebut, seorang peserta penyandang disabilitas mengungkapkan bahwa pelayanan di transjakarta dan KRL belum sepenuhnya ramah bagi penyandang disabilitas.

Dia meminta adanya informasi audio di stasiun dan halte transjakarta. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, akan menyiapkan petugas untuk melayani para penyandang disabilitas.

"Kami akan menyiapkan awak (yang ramah untuk) disabilitas, nanti (pihak) transjakarta yang menjawab. Waktu itu pernah, disabilitas apaan aja butuhnya, butuh ini, ini, udah masukin ke musrenbang, nanti tinggal didesain sama ahlinya," ujar Andri, Senin (20/6/2016).

Selain itu, Direktur Pelayanan dan Pengembangan Bisnis PT Transjakarta, Welfizon Yuza, juga menyebut akan mengoperasikan bus transjakarta di luar koridor yang ramah bagi penyandang disabilitas.

"Dari penyediaan bus tahun ini kami penambahan 250 bus beroperasi di kiri, langsung berintegrasi dengan ketinggian trotoar sehingga yang pake kursi roda akan lebih gampang ke angkutan umum," kata dia.

Sementara itu, Vice President Pelayanan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Mega Rusyandi, mengatakan pelayanan KRL bagi penyandang disabilitas merupakan masalah nyata. Pihaknya masih akan terus melengkapi pelayanan stasiun dan KRL untuk para penyandang disabilitas.

"Masalah yang nyata banget memang disabilitas. Untuk teman-teman tunarungu di kereta sudah ada petugas pelayanan, nanti akan ada informasi display. Untuk tuna netra ada informasi berupa voice," ucap Mega.

Selain pelayanan di dalam rangkaian kereta, DTKJ juga menyoroti penggunaan lift yang tidak difungsikan di Stasiun Jakarta Kota. DTKJ meminta PT KCJ kembali memfungsikan lift tersebut.

"Elevator di terowongan penyeberangan orang (di Stasiun Jakarta Kota) bisa diaktifkan sehingga kaum disabilitas bisa memanfaatkan," kata anggota DTKJ, Aditya Dwi Laksana, dalam kesempatan yang sama. (Baca: Akses Penyandang Disabilitas ke Fasilitas Umum Masih Buruk)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com