Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya Sentuhan Hura-hura ala Jokowi pada Hari Ulang Tahun Jakarta

Kompas.com - 22/06/2016, 09:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perayaan ulang tahun Jakarta kali ini tampaknya tak berbeda jauh dengan perayaan pada tahun-tahun sebelumnya.

Sudah tiga tahun belakangan, perayaan HUT DKI Jakarta dikendalikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Tak ada pesta meriah panggung hiburan di sepanjang Jalan MH Thamrin, pesta kembang api di Bunderan Hotel Indonesia, ataupun arak-arakan budaya, seperti yang dilakukan mantan Gubernur DKI, Joko Widodo, pada perayaan HUT Ke-486 DKI Jakarta.

(Baca juga: Ahok Pimpin Upacara HUT Ke-489 Kota Jakarta di Monas)

Saat itu, Jokowi menggelar Jakarta Night Festival atau Malam Muda-mudi yang berkonsep car free day di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, Gedung Balai Kota, hingga Jalan Sudirman.

Jokowi tak menghabiskan waktu lama untuk makan malam formal bersama para duta besar dalam acara Malam Resepsi.

Ia, bersama Ahok yang ketika itu menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, langsung ke halaman Balai Kota untuk memotong tumpeng raksasa.

Tiap lurah pun saat itu membawa sebuah tumpeng lengkap dengan lauk pauknya untuk dibagikan kepada warga yang menghadiri acara di Balai Kota tersebut.

Setelah itu, Jokowi berjalan kaki ke arah Bunderan HI untuk menyapa warga Jakarta.

Menyusul di belakangnya, para pejabat DKI Jakarta serta arak-arakan festival seni budaya.

Pada tahun selanjutnya, giliran Ahok yang menjabat pelaksana tugas Gubernur, unjuk gigi menyelenggarakan HUT Ke-487 DKI Jakarta.

Ia kemudian memangkas dana anggaran festival budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

Pada pemerintahan Jokowi, dana sebesar Rp 1 miliar dianggarkan tiap acara pesta dan karnaval.

Sementara itu, Ahok enggan menghabiskan dana anggaran. Ia memilih merayakan malam ulang tahun Jakarta dengan bersepeda dari Balai Kota hingga Monas.

Di sana, ada sebuah panggung hiburan yang dibiayai oleh CSR Phillips. Kendati demikian, kita itu, Malam Muda-mudi yang berkonsep car free night tetap terselenggara.

Hanya, tidak ada kesemarakan panggung hiburan yang tersebar saat Malam Muda-mudi digelar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com