Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Djarot Menemui Megawati dan Bahas Pilkada

Kompas.com - 23/06/2016, 10:41 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Pada Selasa (21/6/2016) malam, seharusnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat menghadiri pesta kembang api dalam rangka perayaan HUT ke-489 DKI Jakarta di Jakarta Fair, Kemayoran. Namun, Djarot batal hadir dalam acara tersebut, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah hadir untuk mewakilinya.

Djarot mengatakan, dia batal hadir di acara pesta kembang api lantaran bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Selaku Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi DPP PDI-P, Djarot menemui Megawati untuk hadir dalam rapat koordinasi membahas pilkada serentak 2017 mendatang.

Rapat tersebut membahas persiapan PDI-P menghadapi pilkada serentak di 102 daerah dan tidak hanya terfokus pada persiapan menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Untuk persiapan pemenangan pilkada 2017 sambil mengevaluasi potensi dan pemetaan 102 wilayah. Jadi tidak secara khusus membahas Pilkada DKI 2017. Bagaimanapun, saya kan juga merangkap sebagai ketua DPP," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (22/6/2016).

Tiga modal

Setelah pertemuan tersebut, Djarot mengungkapkan ada optimisme yang besar dari kader PDI-P dalam menghadapi pilkada serentak 2017. Menurut Djarot, kader PDI-P memiliki tiga modal dasar, yakni semangat, soliditas, dan gotong royong.

"Jangankan di Jakarta yang 28 kursi, kadang yang di kursinya sedikit saja kita semangat. Betul lho ini. Kalau kita di luar pemerintahan juga siap. Bukan kita sombong, tapi kita punya modal semangat dan soliditas," ujar Djarot.

Djarot kembali menegaskan bahwa partainya bukan partai yang takut menghadapi tantangan dalam pilkada, termasuk menghadapi petahana yang memiliki elektabilitas tinggi.

"Makanya perlu disampaikan bahwa PDI-P tidak punya rasa takut. Bukan partai penakut, apalagi dalam menghadapi pimpinan kepala daerah," ujar Djarot.

Terkait modal gotong royong, Djarot mengatakan, kader PDI-P dari seluruh Indonesia siap membantu pilkada di Jakarta. Daerah yang tidak menggelar pilkada bisa membantu kader di daerah lain yang melaksanakan pilkada.

Djarot mengatakan hal ini karena PDI-P merupakan partai yang dibangun dengan semangat gotong royong itu.

"Karena apa? Karena kita punya sejarah yang panjang, jatuh bangun, dihajar, perjuangannya dengan darah, dengan air mata, dengan nyawa. Partai politik yang didirikan betul dengan harga nyawa itu enggak banyak lho," ujar dia.

Djarot juga mengatakan, partainya tidak mengkhawatirkan pencapaian 1 juta KTP yang berhasil dikumpulkan "Teman Ahok". 

Termasuk dengan dukungan partai terhadap Basuki Tjahaja Purnama yang semakin bertambah. Djarot mengatakan, pemilih PDI-P di Jakarta justru lebih banyak daripada 1 juta seperti yang dikumpulkan oleh Teman Ahok.

Djarot juga mengatakan, PDI-P memiliki 109 anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P yang akan memiliki tugas khusus untuk mendulang dukungan. Mereka akan mengorganisasi suara dukungan di tingkat bawah.

"Jadi ingat lho, enggak ada rasa takut. PDI-P bukan partai penakut," ujar Djarot.

Kompas TV Megawati Dapat Gelar "Honoris Causa"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Megapolitan
Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Megapolitan
Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Megapolitan
Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Megapolitan
Ditanya soal PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta, Demokrat Prioritaskan Koalisi Indonesia Maju

Ditanya soal PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta, Demokrat Prioritaskan Koalisi Indonesia Maju

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com