Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Djarot, Politikus PDI-P Ini Ingatkan Warga Tidak Pilih Pemimpin yang Suka Bentak

Kompas.com - 22/06/2016, 10:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DPRD DKI Jakarta, HE Syahrial, terus memuji kepemimpinan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Pujian terhadap Djarot itu ia sampaikan saat melakukan kunjungan kepada warga dalam rangka reses di Cililitan, Jakarta Timur, pada Selasa (21/6/2016).

Menurut dia, dukungan kepada Djarot untuk ikut Pilkada DKI Jakarta 2017 itu merupakan sikap pribadinya, bukan sikap resmi partai.

"Saya juga bilang, saya mengharapkan, warga pilihlah pemimpin DKI yang akan datang tuh orang yang ramah, santun, bijak, dan memperhatikan masyarakat," kata Syahrial.

(Baca juga: Djarot dan Kelompok Pendukungnya yang Bermunculan)

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu melihat karakter gubernur DKI yang ideal tersebut ada pada diri Djarot.

Pada kesempatan itu, ia juga mengajak warga untuk tidak memilih pemimpin yang kerap marah-marah.

"Saya bilang, jangan pilih pemimpin yang suka bentak-bentak dan marah-marah enggak keruan. Menurut saya, orang yang enggak suka bentak-bentak itu ya Mas Djarot, dan kebetulan dia datang dari partai saya. Ya saya dukung-lah, masa tidak," kata Syahrial.

Adapun DPP PDI-P tengah melakukan penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Djarot merupakan kader internal PDI-P yang ditunjuk PDI-P mengikuti penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta.

(Baca juga: Djarot Bersedia Kembali Dampingi Ahok, asalkan...)

PDI-P merupakan satu-satunya partai politik yang dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur sendiri. Mereka memiliki jatah 28 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Sementara itu, syarat bagi partai politik atau gabungan partai politik mengusung calon gubernur dan wakil gubernur mereka adalah memiliki 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Kompas TV Politisi PDI-P Coba Bujuk Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com