Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Dibelikan Rokok, Pemuda di Depok Tikam Pamannya hingga Tewas

Kompas.com - 29/06/2016, 07:57 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Ahmad Amar Fariski (18) menikam pamannya sendiri Sutarno (50) dengan pisau hingga tewas.

Peristiwa itu terjadi di rumah kontrakan mereka di Kampung Kekupu, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Selasa (28/6/2016) malam.

Amar mengamuk karena tidak dibelikan rokok oleh Sutarno yang saat itu mengaku tak punya uang.

Karenanya Amar marah. Ia lalu mengambil pisau dari dalam rumah dan menghabisi pamannya dengan sejumlah luka tikaman di tubuhnya. Ibu Amar yang menyaksikan kejadian tersebut tak dapat berbuat apa-apa dan hanya berteriak histeris.

Tak lama petugas Polsek Pancoran Mas yang mendapat laporan ini, mengamankan Amar yang masih memegang pisau ke kantor polisi.

Kapolresta Depok Ajun Komisaris Besar Harri Kurniawan saat dikonfirmasi mengenai peristiwa ini, menuturkan bahwa pelaku yakni Amar Fariski diketahui menderita kelainan jiwa sejak lahir.

Karena hal itu pulalah Amar tidak pernah disekolahkan oleh keluarganya.

Dari hasil pemeriksaan saksi dan keluarga pelaku serta korban, kata Harry, diketahui bahwa pelaku mengalami kelainan jiwa kambuhan, sejak masih kecil.

"Saat sakit jiwanya kambuh pelaku bisa mengamuk dan marah-marah," kata Harry Selasa tengah malam.

Menurut Harry, dari keterangan keluarga diketahui pelaku pernah dirawat kejiwaanya di RSUD Depok selama 2 tahun saat masih remaja. Namun karena ketiadaan biaya, perawatan kejiwaan Amar akhirnya dihentikan.

"Dan sampai sekarang tidak pernah dirawat lagi kejiwaannya," kata Harry.

Ia mengatakan dalam undang-undang pidana, pelaku kejahatan yang mempunyai kelainan jiwa dan bisa dibuktikan dengan medis bakal tidak dapat diproses hukum.

"Kemungkinan ini yang akan terjadi pada Amar. Di mana pelaku dia tidak akan diproses hukum" kata Harry.

Karenanya untuk memastikan hal itu, tambah Harry, pelaku yakni Amar Farizki yang kini ditahan di Mapolsek Pancoran Mas akan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa kejiwaaanya.

"Pemeriksaan dilakukan dengan tes kejiwaan oleh dokter ahli jiwa. Bila terbukti ada kelainan jiwa secara medis maka pelaku tidak diproses hukum. Namun akan dirawat kejiwaannya," kata Harry.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com