Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata "Teman Ahok", Adian Napitupulu Tak Merespons Diundang via WhatsApp

Kompas.com - 29/06/2016, 10:20 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Relawan "Teman Ahok" akan melakukan rekapitulasi pengumpulan data KTP di markas Teman Ahok, Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (29/6/2016), untuk membuktikan terkumpulnya 1 juta data KTP.

Teman Ahok pun mengundang sejumlah tokoh, seperti Marzuki Alie, Effendi Ghazali, Abraham "Lulung" Lunggana, Adian Napitupulu, Habiburokhman, dan lainnya. Namun, belum ada undangan yang mengonfirmasi kehadirannya.

"Kita sudah undang banyak banget, Mbak, tetapi belum ada yang kasih konfirmasi datang," ujar Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu.

Amalia menyebut belum tahu siapa saja undangan yang akan menghadiri acara pembuktian terkumpulnya 1 juta data KTP tersebut.

"Belum tahu mana saja yang bisa hadir, he-he. Kemarin undang Pak Marzuki Alie, Pak Effendi Ghazali, dan sebagainya," kata dia.

Amalia menyebut mengundang Lulung dan Habiburokhman dengan dijembatani oleh media. Dia tahu Lulung dan Habiburokhman tidak akan hadir pun melalui media. Sementara itu, Adian saat dihubungi melalui WhatsApp tidak merespons.

"Haji Lulung dan Habiburokhman enggak bisa datang, bilang ke media. Kalau Bang Adian di-WA (WhatsApp) enggak balas," ucap Amalia.

Lulung, Habiburokhman, dan Adian merupakan orang-orang yang meragukan 1 juta data KTP yang dikumpulkan oleh Teman Ahok. Ketiganya memastikan tidak akan menghadiri proses rekapitulasi tersebut.

Kompas TV Teman Ahok Bantah Tudingan Curang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com