TANGERANG, KOMPAS.com - Jumlah penumpang pesawat yang melonjak saat musim mudik Lebaran diduga ikut dimanfaatkan oleh pengedar untuk menyebarkan narkoba. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Erwin Situmorang, saat menggelar pengungkapan kasus peredaran narkoba di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (30/6/2016).
"Modus yang marak digunakan pengedar pada musim Lebaran seperti saat ini biasanya melalui penumpang. Jadi, bukan pakai paket atau kurir, narkoba dibawa sendiri oleh penumpang yang masih anggota jaringan pengedar itu," kata Erwin.
Jika merujuk pada kasus-kasus sebelumnya, beberapa modus penyelundupan narkoba melalui penumpang dilakukan dengan body strapping, diselipkan di barang bawaan maupun pakaian, hingga ditelan dan disembunyikan di perut menggunakan pil.
Petugas Bea dan Cukai yang berjaga di bandara telah disiapkan untuk menghadapi modus serupa, termasuk jika nantinya didapati ada orang yang terlihat mencurigakan.
Terkait dengan alat pendeteksi narkoba menggunakan mesin X-ray, dijelaskan oleh Erwin, akan diperkuat dengan perangkat lain bernama "ion scan".
Penggunaan ion scan dilakukan karena ada dugaan pengedar narkoba sudah mengetahui cara untuk lolos dari pemeriksaan X-ray.
"Ion scan bisa detect kalau ada orang atau barang yang berhubungan dengan narkoba. Karena, kalau kami pakai x-ray saja, kami tidak yakin," tutur Erwin.