Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diusulkan Berpasangan dengan Buwas, Apa Kata Sandiaga Uno?

Kompas.com - 09/07/2016, 09:42 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Budi Waseso (Buwas) dan Sandiaga Uno diusulkan untuk berpasangan menjadi calon gubernur dan wakil gubernur dari Gerindra pada Pilkada DKI 2017.

Usul itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. 

Mendengar usulan ini, Sandiaga yang telah bersafari politik sejak empat bulan terakhir menyambut positif.

"Ya, kami juga mendengar ada beberapa usulan dari teman-teman. Pak Budi Waseso tokoh fenomenal dan mumpuni," kata Sandiaga kepada Kompas.com, Sabtu (9/7/2016).

Kelebihan Buwas menurut Sandiaga ada pada rekam jejaknya. Buwas adalah perwira tinggi Polri yang sejak 8 September 2015 menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional.

Sebelum menjadi Kepala BNN, Buwas menjabat sebagai Kabareskrim Polri. Sandiaga mengatakan, Jakarta memiliki masalah tingkat kriminalitas yang tinggi, khususnya narkoba.

"Beliau bisa membawa rasa aman dan menyelamatkan generasi muda Indonesia dari ancaman narkoba," kata Sandiaga.

Adapun Dasco yang mengusulkan pasangan ini menilai, Buwas memiliki sikap tegas dan memiliki pengalaman dan kemampuan yang mempuni untuk memimpin.

Sedangkan latar belakang Sandiaga yang merupakan seorang pengusaha, kata Dasco, bisa diandalkan untuk mengatur sektor ekonomi kerakyatan.

Dulu menolak, sekarang "ingin maju"

Dasco menyebut, Buwas sebenarnya sudah pernah diusulkan pada Maret lalu tetapi usulan itu ditepis karena Buwas ingin memilih serius memimpin BNN.

Akibatnya, nama Buwas tak lagi diikutkan dalam penjaringan gubernur dari Gerindra.

Belakangan Dasco mendengar dari orang-orang terdekat Buwas bahwa diri Buwas ingin maju pada Pilkada DKI 2017.

Di sisi lain, kata Dasco elektabilitas Buwas yang tinggi membuat dirinya kembali mengusungnya untuk dipilih Prabowo pada Pilkada DKI 2017.

Sejauh ini, ada tiga nama yang sudah lolos proses penjaringan calon di Partai Gerindra dan telah diajukan ke DPP partai itu, yaitu Sandiaga Uno, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Yusril Izha Mahendra.

Sandiaga meyakini ketiganya saat ini memiliki kans seimbang untuk dicalonkan oleh Gerindra dan partai koalisi dalam Pilkada.

Ketiga nama ini masih digodok oleh DPP dan akan diumumkan oleh Ketua Umum Prabowo Subianto dalam waktu dekat.

"Semua sekarang bermuara di Pak Prabowo dan saya pribadi akan sabar menanti," kata Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com