JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak berfungsinya empat pompa air di Waduk Pluit sudah terjadi sejak Januari lalu. Korsleting kabel menjadi penyebab keempat pompa itu tidak bisa bekerja dengan normal.
Penanggung jawab pompa Pluit, Joko mengatakan, dirinya sudah memberitahu adanya korsleting kabel penghubung pompa kepada atasannya di Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta.
Biaya penggantian kabel yang cukup besar, diduga membuat perbaikan kabel akhirnya tertunda cukup lama.
"Ini sudah tidak jalan sejak Januari kemarin. Tapi saya sudah langsung kasih tahu ke atasan saya. Beliau juga katanya sudah ke Balai Kota," ujar Joko kepada Kompas.com di Waduk Pluit, Kamis (14/7/2016).
Saat berada di pompa air yang tidak berfungsi, Joko menunjukan aliran kabel yang terhubung dengan mesin pompa yang tertanam di dalam tanah. Kedalaman kabel tidak terlalu jauh ke bawah tanah, hanya berkisar 70 sentimeter dari permukaan.
Menurut Joko, perbaikan harusnya dilakukan oleh PT Asiana selaku operator dan penyuplai pompa air untuk pompa air Waduk Pluit bagian tengah. Joko menyebut, masih ada garansi perbaikan hingga 2018 sebagai tanggung jawab PT Asiana.
PT Asiana menjadi operator pompa air bagian tengah sejak 2014 lalu.
"PT Asiana dia operator, masih ada garansi lima tahun karena dia jadi operator baru 2014 baru jalan. Makanya Asiana juga yang mengcover seluruhnya, mulai dari pompa hingga kabelnya," ujar Joko.
Akibat tidak berfungsinya empat pompa air itu, saat itu Waduk Pluit hanya mengandalkan 7 pompa air yang memiliki kekuatan sebesar 33.000 liter per detik. Sampai saat ini, Joko merasa beruntung karena saat pompa rusak, belum pernah terjadi luapan air yang terlalu besar.
Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendrawan mengatakan, perbaikan empat unit pompa di Waduk Pluit diperkirakan memakan waktu satu bulan. lamanya waktu perbaikan disebabkan anggaran yang dibutuhkan di atas Rp 200 juta. Sehingga membutuhkan proses lelang. (Baca: Pompa Air di Waduk Pluit Tidak Rusak, Hanya Korsleting Kabel)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.