JAKARTA, KOMPAS.com - Pendataan anaknya yang sempat diimunisasi di Rumah Sakit Harapan Bunda, Pasar Rebo, Jakarta Timur, sempat ricuh, Sabtu (16/6/2016).
Kericuhan terjadi karena sebagian orangtua mempertanyakan tujuan pendataan.
Mereka menilai pendataan tidak perlu dilakukan karena yakin pihak rumah sakit sudah memiliki data pasien yang menjadi korban vaksin palsu.
RS Harapan Bunda menjadi satu dari 13 rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu sesuai dengan data yang diumumkan Kementerian Kesehatan.
"Ngapain didata-data lagi? Rumah sakit kan punya data pasien siapa saja yang diimunisasi, siapa saja yang terkena vaksin palsu, umumkan saja," kata seorang pria seraya menggebrak meja.
(Baca juga: Manajemen RS Harapan Bunda Akui Kecolongan Awasi Penggunaan Vaksin)
Kepala Humas RS Harapan Bunda Mira Restiawati yang ada di lokasi tampak berusaha menenangkan situasi.
Kepada para orangtua pasien, ia mengatakan bahwa pendataan ini bertujuan mempercepat proses verifikasi.
Mira mengatakan, jika verifikasi sudah selesai, maka proses penanganan pasien bisa segera dilakukan.
Pasien yang dipastikan menjadi korban vaksin palsu rencananya akan menjalani medical check up guna mengetahui dampak vaksin palsu terhadap tubuh mereka.
"Kami perlu memverifikasi mana saja bayi dan balita yang menjadi korban. Kami perlu data untuk verifikasi," kata Mira.
Kendati sudah mendapatkan penjelasan, sebagian orangtua tampak masih tak puas. Mereka menilai cara pendataan yang dilakukan rumah sakit itu salah.
(Baca juga: Pelayanan RS Harapan Bunda Ditutup Saat Didatangi Ratusan Orang )
Menurut mereka, seharusnya rumah sakit mengumumkan saja data pasien yang diimunisasi sesuai vaksin yang digunakan.
Nantinya, orangtua pasien tinggal mencocokkan informasi tersebut dengan data yang mereka miliki.
"Kalau diumumkan kan kami tinggal cocokkan. Jangan kami disuruh menunggu berjam-jam tanpa kejelasan. Kami ini korban, kenapa malah menjadi korban lagi suruh daftar, suruh tunggu," ujar salah seorang yang lain.
Proses pendataan yang digelar di RS Harapan Bunda dilakukan di halaman belakang rumah sakit. Pendataan terpantau berlangsung dari pagi sampai sekitar pukul 16.00.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.