Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Pasien Vaksin RS Harapan Bunda Minta Kapolri Tindak Aparat yang Halangi Mereka

Kompas.com - 17/07/2016, 19:54 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua yang memvaksinkan anaknya dan tergabung dalam Aliansi Korban Vaksi Palsu RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, merasa aparat polisi mengintimidasi dan menghalang-halangi mereka menyampaikan aspirasinya untuk menuntut hak dari RS Harapan Bunda.

Hal itu disampaikan Ketua Aliansi Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda August Siregar.

"Kami itu mendapatkan dua cobaan. Pertama, vaksin palsu. Kedua, intimidasi dari pihak luar bahwa kami kesannya dihalang-halangi menuntut hak keadilan anak kami yang mendapat vaksin palsu," ujar August di RS Harapan Bunda, Minggu (17/7/2016).

Karena merasa diintimidasi, Aliansi Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda meminta Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk menindak tegas oknum polisi yang menghalang-halangi mereka.

"Kami minta kepada Kapolri Bapak Tito Karnavian bilamana ada aparat yang berusaha menghalangi kami untuk menyampaikan aspirasi kami menuntut hak atas perlakuan Rumah Sakit Harapan Bunda, dengan ini kami minta Bapak Kapolri menindak tegas," kata dia.

August menegaskan orangtua korban vaksin RS Harapan Bunda tidak pernah bersikap anarkistis.

"Kami menjamin dan dibuktikan bahwa kami tidak pernah bertindak anarkis sama sekali," tutur August.

Selama ini, kata dia, orangtua korban vaksin di RS Harapan Bunda selalu taat hukum. Sementara kericuhan yang terjadi dua hari lalu di RS Harapan Bunda dinilai sebagai hal yang wajar.

"Menurut kami Harapan Bunda satu-satunya yang tidak melakukan tindakan anarkis. Adapun dorong mendorong itu wajar bagaimana kami luapkan emosi (karena) anak kami kena vaksin palsu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com