TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Percekcokan berujung maut terjadi pada akhir pekan lalu. Diduga dipicu perselisihan keluarga, seorang kakak tega membacok adiknya hingga tewas di Kota Tangerang Selatan.
Kejadian pada Jumat (15/7/2016) dini hari itu melibatkan dua kakak-beradik, yakni Syarif Hidayat (25) dan Andri Hidayat (20), warga Jalan WR Supratman, Gang Kramat, Kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Andri tewas setelah kakaknya menyabet lehernya dengan kapak.
”Saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Ciputat dan masih terus menjalani pemeriksaan intensif,” kata Kepala Sub-Bagian Humas Polres Kota Tangerang Selatan Ajun Komisaris Mansuri, Minggu (17/7).
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, kejadian itu terjadi sekitar pukul 03.00. Awalnya, Syarif dan rekannya, Adult (25), sedang nongkrong di ujung gang tak jauh dari rumah mereka. Setelah selesai, keduanya pulang ke rumah masing-masing.
Menurut Kepala Polsek Ciputat Ajun Komisaris Tatang Syarif, berdasarkan olah TKP diketahui bahwa saat Syarif berjalan pulang itu dari belakang datang Andri yang membawa kapak dan langsung menyerang.
Syarif melawan dan bisa merebut kapak dari tangan Andri. Ia pun langsung membalas menyabetkan kapak ke adiknya itu. Kapak mengenai leher korban yang langsung tersungkur.
”(Andri) luka di bagian leher belakang kepala kanan selebar 10 sentimeter,” kata Tatang.
Korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Namun, sejam kemudian, korban mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
”Kasus penyerangan yang dilakukan korban kepada pelaku masih diselidiki. Namun, informasi awal keduanya sering cekcok dan adu mulut,” tutur Mansuri.
Pengamanan kurang
Sementara itu, dalam rekonstruksi kasus kaburnya narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, Minggu (17/7), terungkap bahwa pengamanan rutan tersebut masih kurang.
Kurangnya petugas dan alat pengamanan, seperti Rutan juga masih kekurangan alat pengaman, yakni CCTV dan pemindai jari, menjadi salah satu penyebab kaburnya Anwar (24) (24), seorang terpidana penjara seumur hidup dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan, 7 Juli.
Anwar melarikan diri dengan menyamar sebagai perempuan. Ia mengenakan gamis, kerudung, dan pemulas bibir yang dibawakan istrinya, Ade Irma Suryani (22). Anwar ditangkap kembali di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Kamis (14/7).
Kepala Rutan Salemba Satriyo Waluyo mengakui jumlah petugas pengamanan rutan masih jauh dari ideal. ”Untuk penjagaan, idealnya kami punya 125 orang, tetapi kami hanya punya 27 orang,” katanya, kemarin.
Menurut dia, pada 7 Juli saat Anwar kabur, hanya ada sekitar 10 petugas di lapangan tempat Anwar berada. Padahal, ada sekitar 3.600 orang yang memadati lapangan itu karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri.