Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda Targetkan Tahun Depan Angkutan Umum Se-Jabodetabek Dipasangi AC

Kompas.com - 20/07/2016, 08:42 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, tahun depan, pihaknya menargetkan agar angkutan umum di wilayah Jabodetabek telah memakai air conditioner (AC).

Shafurhan menjelaskan, hal itu dilakukan untuk memenuhi standar minimal pelayanan dalam Undang-undang.

Angkutan umum yang dimaksud Shafurhan melingkupi mikrolet, kopaja, dan seluruh transportasi umum angkutan darat yang sering digunakan masyarakat.

"Ini sebenarnya bukan hanya karena rencana Organda, tapi ini kan harus memenuhi Undang-undang bahwa standar pelayanan minimal khusus di armadanya harus memiliki AC, beroperasi tidak boleh pintu terbuka, dan pengemudinya tidak boleh lagi merokok," ujar Shafurhan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/7/2016).

Shafruhan mengatakan, jika angkutan umum sudah dipasangi AC, tarifnya akan disesuaikan dengan kemampuan masyarakat.

Organda juga berharap agar pemerintah bersedia untuk membantu rencana itu. Salah satu bantuan yang diharapakan oleh Organda yaitu bantuan subsidi seperti yang diberikan kepada Transjakarta.

"Tentunya nanti kami lihat tarifnya dan kami berharap akan disesuaikan dengan kemampuan masyarakat, kalau misalnya tarifnya nanti tinggi, enggak ada yang mau naik kan percuma."

"Nah, ini justru diharapkan peran pemerintah apakah bisa memberikan subsidi seperti yang dilakukan Pemprov DKI terhadap Transjakarta," ujar Shafurhan.

Tak hanya dari fasilitas, pihaknya juga akan menerapkan aturan yang ketat terkait pengemudi kendaraan umum. Namun, Shafruhan belum bisa menjelaskan secara rincin terkait mekanisme aturan tersebut karena mekanisme itu sedang digodok.

"Semua jenis transportasi umum akan ber-AC dan disiplin awak kendaraan harus jelas agar tidak sembarangan membawa angkutan umum termasuk kopaja, dan itu akan berlaku se-Jabodetabek," ujar Shafruhan.

Kompas TV Tarif Angkutan Umum "Fix" Turun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com