Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Jelaskan Perubahan Warna Es Kopi Vietnam yang Ditunjukkan dalam Persidangan Jessica

Kompas.com - 20/07/2016, 18:55 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Salah satu jaksa penuntut umum (JPU) kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Sandhy Handika, menjelaskan mengapa warna sampel es kopi vietnam yang ditunjukkan dalam persidangan berbeda dengan yang ditayangkan dalam rekaman CCTV Kafe Olivier.

Kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, terdakwa kasus pembunuhan Mirna, sempat mempersoalkan warna es kopi vietnam yang lebih gelap dibanding kesaksian pelayan Kafe Olivier, yakni berwarna kuning terang.

"Itu kan sudah berbulan-bulan, wajar kalau warnanya berubah. Susu saja dibiarkan berapa lama kan bisa berubah. Tapi, memang betul itu es kopi vietnam Mirna yang diambil sesaat setelah kejadian," kata Sandhy kepada Kompas.com, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016) malam.

Sebelumnya, salah satu kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, menanyakan mengapa warna es kopi vietnam yang ditunjukkan di dalam persidangan berbeda dari yang ada dalam tayangan CCTV.

Bahkan, Otto turut menggunakan keterangan salah satu saksi yang juga pelayan Kafe Olivier, Agus Triyono. Agus bersaksi, saat Mirna kejang-kejang, dia melihat warna es kopi vietnam di meja berubah menjadi kuning terang, mirip seperti jamu kunyit.

"Kami tanya begini, karena barang bukti ini bukan punya kami. Dari awal, sudah ada di sana (penyidik). Beda kalau dari awal kami lihat langsung," tutur Otto.

(Baca: Sedotan pada Es Kopi Vietnam yang Sempat Diminum Mirna Hilang)

Bersama dengan itu, kuasa hukum Jessica juga mempertanyakan tentang sedotan yang digunakan di dalam gelas es kopi vietnam Mirna. Menurut JPU, sedotan tersebut tidak termasuk dalam daftar alat bukti yang diamankan dari tempat kejadian perkara.

Kuasa hukum Jessica juga mempersoalkan air panas di dalam teko yang digunakan untuk menyeduh es kopi vietnam.

Kompas TV Warna Kopi Mirna Berubah, Pelayan: Kirain Jamu Kunyit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com