JAKARTA, KOMPAS.com -Ni Ketut Sianty tak mampu menghilangkan kenangan bersama anaknya, Wayan Mirna Salihin. Meski Mirna sudah meninggal dunia, kenangan bersama sang anak masih membekas di ingatan Sianty.
"Memori Mirna terlalu indah buat saya," kata Sianty saat wawancara eksklusif dengan Kompas TV, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Sianty mengatakan, Mirna merupakan anak yang pintar bergaul. Ia selalu didukung oleh teman-temannya. Mirna juga memiliki banyak impian yang belum terlaksana.
Komunikasi antara Mirna dan Sianty cukup baik. Bahkan, Sianty kerap menemani Mirna kerja hingga larut malam.
"Dia senang desain grafik jadi dia suka banyak project-project kerja dia sampai jam satu, jam dua sampai pagi," ucap Sianty.
Bahkan, setelah Mirna menikah, hubungan Sianty dengan anak pertamanya masih erat. Mirna juga disebut kerap memberikan solusi saat Sianty bercerita suatu masalah.
Selain itu, meski hanya berbeda 10 menit waktu kelahiran dengan adiknya, Sandy Salihin, Mirna dan Sandy memiliki sifat berbeda.
"Kalau Mirna itu kayak seorang pemimpin. Sandy lebih diam orangnya. Tapi kalau emosi keluar ya sama kayak bapaknya juga," ujar Sianty.
Mirna meninggal setelah meminum kopi Vietnam yang dipesan oleh Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016). Jessica menjadi terdakwa kasus tersebut.
JPU memberikan dakwaan tunggal terhadap Jessica yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.