DEPOK, KOMPAS.com - Sekolah Pribadi Depok mengaku pernah bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah yang digerakkan masyarakat Turki, Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (PASIAD). Organisasi tersebut dikaitkan Pemerintah Turki dengan Fethullah Gulen, ulama yang dituding berada di balik upaya kudeta yang gagal di Turki beberapa waktu lalu.
Juru Bicara Yayasan Yenbu Indonesia SD-SMP-SMA Pribadi Depok, Ari Rosandi mengatakan, kerja sama antara pihaknya dengan PASIAD sudah selesai sejak 1 November 2015.
"Dengan berakhirnya kerja sama tersebut maka sudah tidak ada lagi hubungan secara kelembagaan dengan lembaga PASIAD dari Turki," kata Ari, di Sekolah Pribadi Depok, Jalan Raya Margonda, Depok, Jumat (29/7/2016).
Beberapa kerja sama yang pernah dijalin dengan PASIAD, kata Ari, meliputi peningkatan kualitas tenaga pendidik, pemberian beasiswa, dan pelatihan olimpiade untuk siswa.
"Jadi tentang bagaimana mengembangkan kualitas mutu pendidikan sekolah," ujar Ari.
Ari mengatakan, Sekolah Pribadi Depok merupakan sekolah yang didirikan dengan izin dari Dinas Pendidikan Kota Depok, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, yayasannya terdaftar serta disahkan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.
"Sehingga keberadaannya tunduk dan taat terhadap peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, bukan peraturan perundangan yang berlaku di negara lain," ujar Ari.
Ia menuturkan, pengelolaan Sekolah Pribadi juga mengikuti ketentuan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Namun, sebagai lembaga pendidikan di Indonesia, pihaknya memiliki kebebasan untuk melakukan kerja sama dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan dengan lembaga manapun di seluruh dunia.
Kepala Sekolah SMP-SMA Pribadi Depok Maman Firmansyah mengatakan, kerja sama dengan PASIAD berakhir karena masa perjanjian kerja samanya telah habis.
"Karena habis MoU itu makanya kita berhenti sejak 2015 itu," ujar Maman.
Maman menegaskan, pihaknya tidak mengetahui PASIAD merupakan lembaga yang dikaitkan dengan Gulen. Apalagi, lembaga swasta itu disebut menyebarkan ajaran mengenai terorisme. Ia memastikan bahwa kerja sama yang pernah terjalin adalah untuk peningkatan kualitas pendidikan.
( Baca: Turki Sebut 9 Lembaga Pendidikan di Indonesia Terkait Kelompok Fethullah Gulen )
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.