Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Terkait Fethullah Gulen, Ini Tanggapan Sekolah Pribadi Depok

Kompas.com - 29/07/2016, 12:37 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Pihak pengelola Pribadi Bilingual Boarding School (Sekolah Pribadi Depok) mengklarifikasi pernyataan Pemerintah Turki yang menyebut sekolah itu sebagai satu dari sembilan lembaga pendidikan di Indonesia yang terkait dengan Organisasi Teroris Fethullah (FETO).

FETO adalah sebutan dari Pemerintah Turki untuk para pengikut ulama Fethullah Gulen yang gagal melakukan kudeta beberapa waktu lalu.

"Menyikapi rilis yang dikeluarkan KBRT, kami tidak dalam kapasitas mengomentari atau memberikan pernyataan terkait kondisi yang sedang terjadi di dalam negeri Turki, karena kami adalah lembaga pendidikan yang bergerak di bidang pendidikan dan bukan lembaga yang bergerak di bidang  politik," kata Juru Bicara Yayasan Yenbu Indonesia SD-SMP-SMA Pribadi Depok, Ari Rosandi, di Sekolah Pribadi Depok, Jumat (29/7/2016).

(Baca juga: Tanggapan Kemenlu Terkait Permintaan Turki Tutup 9 Sekolah)

Namun, ia menegaskan bahwa Sekolah Pribadi Depok tidak pernah mengajarkan kekerasan, apalagi kegiatan yang mengarah pada tindakan terorisme seperti tudingan Kedutaan Besar Republik Turki (KBRT) untuk Indonesia.

Rilis yang dikeluarkan KBRT, kata Ari, berisi tudingan tidak berdasar dengan menyebut langsung nama sekolahnya terkait teorisme.

"Dengan menyebut nama-nama sekolah kami, mengaitkannya kepada jaringan terorisme seperti yang disebutkan dalam rilis KBRT, merupakan fitnah keji yang jauh dari norma hukum serta etika dan dapat merusak citra sekolah-sekolah kami," ujar Ari.

"Sekolah ini kami bangun untuk anak-anak bangsa Indonesia tidak membedakan suku, agama, ras, dan antargolongan dan sekolah ini juga telah dikenal baik rekam jejaknya di Indonesia," ujar Ari.

(Baca juga: Permintaan Kedubes Turki, UIN Syarif Hidayatullah Stop Kerja Sama dengan "Fethullah Gulen Chair")

Pihaknya menyatakan, akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara terukur atas pernyataan dari KBRT.

Hal ini dilakukan untuk menjaga nama baik sekolah, siswa-siswi, orangtua, guru dan yayasan.

"Langkah-langkah ini kami ambil karena kami yakin, negara kami, Indonesia adalah negara yang sangat demokratis dan memiliki kedaulatan sendiri serta selalu menjadikan hukum sebagai landasan utamanya," ujar Ari.

"Tidak sepantasnya Negara Turki melalui perwakilanya di Indonesia mencampuri urusan yang bukan kewenangannya dengan menuding tanpa dasar kepada sekolah-sekolah kami seperti yang ditulis dalam rilis tersebut," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com