Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Kompas.com - 25/04/2024, 11:12 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono (IBH) bakal diusung jadi calon wali kota (cawalkot) Depok di Pilkada 2024.

Imam berharap bisa memenangkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kelima kalinya di Depok.

"Setelah diberi SK ini pasti sebuah kerja berat yang menanti saya dan tim kami DPD PKS beserta para kader untuk bisa memenangkan amanah yang berat ini, karena mempertahankan kemenangan dan berharap PKS bisa lima kali memenangkan Pilkada Depok 2024 ini," kata Imam saat ditemui Kompas.com, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Masih sendiri, Imam atau sapaan akrabnya IBH mengungkapkan kriteria bakal calon wakil wali kota (cawawalkot) yang diperhatikannya.

Imam mencari sosok pendamping yang memiliki rekam jejak bagus dan mempunyai faktor-faktor kemenangan dalam Pilkada.

"Pertama, yang pasti baik ya. Kedua, menambah dari sisi kemenangan elektabilitas popularitas serta faktor-faktor yang bisa membuat kita menjadi menang dalam Pilkada," ungkap Imam.

Berkaitan dengan hal itu, Imam menyebutkan sudah ada beberapa orang yang melamar dan saat ini masih dalam proses menemukan yang paling cocok.

Baca juga: Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Lebih lanjut, Ketua DPD PKS Kota Depok ini terbuka menyambut calon pendampingnya yang berasal dari dunia publik figur.

"Pasti ya, karena kan publik figur itu dari berbagai sisi, bisa dari orang politik, bisa dari tokoh masyarakat. Dan, orang-orang terkenal lainnya di Depok, maupun bisa jadi di luar Depok juga," jelas Imam.

Imam juga mengaku sangat terbuka menerima calon wawalkot dari kalangan eksternal.

"Tadi dalam sambutan saya pun, saya mengajak kepada seluruh partai-partai di Kota Depok, baik yang ada di parlemen maupun non parlemen untuk bisa bersama PKS memenangkan Pilkada 2024," tambah Imam.

Sebelumnya, PKS resmi mengusung IBH sebagai bakal cawalkot Depok di Pilkada 2024.

Surat rekomendasi diserahkan langsung oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu kepada Imam.

"Acara ini sekaligus menyerahkan rekomendasi DPP PKS untuk bakal cawalkit Depok untuk Pilkada 2024 kepada Saudara Imam Budi Hartono," kata Ahmad Syaikhu.

Hegemoni PKS di Depok mulai tumbuh pada Pilkada 2005 ketika partai itu mengusung Nur Mahmudi Ismail sebagai calon wali kota. Nur Mahmudi berhasil memenangkan Pilkada Depok 2005.

Saat Pilkada Depok 2010, PKS kembali mengusung Nur Mahmudi dan memenangkannya.

Tahun 2015, PKS bersama Partai Gerindra, Demokrat, dan PBB mengusung pasangan Mohamad Idris dan Pradi Supriatna. Koalisi itu menang mudah dan kembali membuat partai lawan bertekuk lutut.

Pada Pilkada 2020, PKS kembali mengusung Idris dengan kadernya, Imam Budi Hartono, dan berhasil memenangkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com