Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Diusung Tiga Partai Kan Sudah Cukup

Kompas.com - 02/08/2016, 14:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan bahwa ia tidak akan mendaftarkan diri untuk mengikuti penjaringan bakal calon gubernur yang diadakan PDI Perjuangan.

Sebab, Basuki merasa tiga partai yang mendukungnya saat ini sudah cukup untuk membawanya mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.

"Bagaimana mau daftar, orang sudah tiga partai kok. Kalau diusung tiga partai kan sudah cukup usung," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/8/2016).

(Baca juga: Sudah Didukung 3 Partai, Ahok Tak Paksakan Diri Diusung PDI-P)

Pria yang dikenal dengan nama Ahok ini diketahui sempat berbicara dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada Kamis pekan lalu.

Dalam pembicaraan yang dilakukan di dalam mobil dalam perjalanan menuju arena Rakernas Partai Golkar itu, Mega diketahui sempat menyatakan bahwa partainya memiliki mekanisme dalam menentukan bakal calon gubernur.

Mekanisme yang dimaksud itu adalah melalui penjaringan. PDI-P memang sedang mengadakan penjaringan sejak Mei lalu. Pada awalnya, ada 27 nama yang mendaftar.

Ke-27 nama itu telah mengikuti fit and proper test. Kini, penjaringan sudah menyisakan enam nama.

Bagi Ahok, penjaringan PDI-P sudah ditutup bagi calon lain yang baru mau mendaftar. "Jadi, sekarang mau ngapain juga daftar, sudah ditutup juga kan," ujar Ahok.

Saat ini, tiga parpol yang menyatakan kesediaannya untuk mendukung Ahok adalah Hanura, Golkar, dan Nasdem.

Jumlah kursi di DPRD DKI yang dimiliki ketiga parpol ini jika digabungkan adalah 24 kursi.

(Baca juga: Jika PDI-P Dukung Ahok-Djarot, Hanura Yakin Tak Akan Ada Saingan)

Jumlah ini sudah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Minimal kursi yang harus dimiliki parpol atau gabungan parpol yang ingin mengusung pasangan calon adalah 22 kursi.

Sementara itu, jumlah kursi di DPRD DKI yang dimiliki PDI-P adalah 28 kursi. Kondisi ini membuat PDI-P menjadi satu-satunya parpol yang dapat mengusung pasangan calon tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingking Casis Bintara Nyaris Putus

Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingking Casis Bintara Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com