Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bogor Bentuk Tim Pengawasan Orang Asing

Kompas.com - 03/08/2016, 06:22 WIB

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, bekerja sama dengan Kantor Imigrasi membentuk Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) tingkat kecamatan yang akan membantu tugas pemerintah dalam pengawasan keimigrasian.

Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, usai mengukuhkan Timpora kecamatan, Selasa (2/8/2016), mengemukakan bahwa regulasi bebas visa yang diberlakukan pemerintah pusat saat ini membutuhkan adanya pengawasan keimigrasian yang intensif terhadap keberadaan dan aktivitas orang asing di Tanah Air.

"Berdasarkan data yang ada, jumlah warga negara asing dengan kedatangan imigran memiliki kencenderungan paling besar, jauh lebih meningkat," katanya.

Ia mengatakan, Kota Bogor memiliki cakupan wilayah lebih kecil dibanding Kabupaten Bogor, sehingga dapat meningkatkan pengawasan keamanan terhadap warga negara asing.

"Semoga Timpora di tingkat kecamatan mampu menjalankan tugas. Mampu mengarahkan warga negara asing agar memberikan manfaat sebesar-besarnya tidak hanya menjadi beban masyarakat," katanya.

Kepala Kantor Imigrasi Wilayah Bogor Herman Lukman menyebutkan, Timpora dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 bertugas memberikan saran dan pertimbangan kepada instansi atau lembaga pemerintah yang berkaitan dengan pengawasan orang asing, serta melalukan operasi gabungan baik yang sifatnya insidental maupun khusus.

Ia mengatakan, data warga asing yang masuk wilayah Kota dan Kabupaten Bogor sepanjang 2016 jumlahnya mencapai 1.776 orang. Rinciannya 611 orang izin tinggal kunjungan (ITK), 1.126 izin tinggal terbatas (ITAS), dan 39 izin tinggal tetap (ITAP).

"Angka ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu yang mencapai 3.736 orang dengan rincian 1.378 ITK, 2.264 ITAS dan 94 ITAP. Sedangkan jumlah imigran gelap yang masuk mencapai 1.449 orang," katanya.

Dengan melihat angka tersebut, kata dia, maka agar lebih mengawasi keberadaan warga negara asing yang masuk ke wilayah Indonesia, Kementerian Hukum dan HAM melalui Kantor Imigrasi di wilayah membantuk Timpora.

Menurut Lukman, kebijakan bebas visa bagi 169 negara harus diimbangi dengan kewaspadaan petugus mulai dari pusat hingga wilayah terendah di kecamatan dan kelurahan.

"Kerja nyata yang terkoordinasi antar instansi diharapkan dapat menangkal ekses negatif dari kedatangan WNA ini, dan agar tidak terjadi pelanggaran dalam penanganan orang asing di Tanah Air," kata dia.

Ia menambahkan, selain untuk pengawasan, Timpora dibentuk dengan tujuan mendapatkan data permasalahan yang aktual serta perkembangan terhadap keberadaan orang asing yang ada di wilayah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com